Des 01, 2023 20:47 Asia/Jakarta
  • Anak-anak korban brutalitas Israel ke Gaza
    Anak-anak korban brutalitas Israel ke Gaza

Juru bicara Kemlu Iran, Nasser Kanaan Chafi mengatakan, Zionis setelah membantai lebih dari 15 ribu warga Palestina, memulai babak baru pembantaian di Gaza di bawah dukungan pemerintah Amerika.

Rezim Zionis dan Hamas dengan mediasi Qatar menyepakati gencatan senjata empat hari, dan gencatan senjata ini setelah perang satu bulan lebih, diberlakukan Jumat lalu (24/11/2023) dan diperpanjang dua kali selama dua hari dan satu hari.

Fokus utama dari kesepakatan gencatan senjata tersebut adalah pertukaran tawanan dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Rezim Zionis Jumat (1/12/2023) melanggar gencatan senjata dan memulai babak baru serangan ke Jalur Gaza.

Sekaitan dengan ini, dan menurut laporan IRNA, Nasser Kanaani di akun jejaring sosialnya seraya mengisyaratkan pelanggaran gencatan senjata dan dimulainya kembali agresi militer Israel ke Gaza beberapa menit setelah keluarnya Menlu AS Antony Blinken dari bumi Palestina pendudukan, menulis: Warga sipil, anak-anak dan perempuan kembali menjadi korban utama serangan keji militer Israel.

"Negara-negara dan sebagian besar pemerintah di dunia menyerukan kelanjutan gencatan senjata dan penghentian total serangan rezim Zionis, namun Israel, pelaku kriminal dan pembunuh anak-anak mencari kemenangan dengan membunuh warga sipil, anak-anak dan perempuan dalam fantasi absurd untuk mengkompensasi kekalahan yang tidak dapat diperbaiki," papar Kanaani.

Jubir Kemlu Iran ini mengingatkan, jelas sekali, tanggung jawab politik dan hukum atas berlanjutnya agresi dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina, selain para penjahat rezim Zionis, berada di tangan pemerintah Amerika dan beberapa pemerintahan yang mendukung rezim apartheid ini. (MF)

 

Tags