Pembalasan Pasti Dilakukan, Iran Lakukan Negosiasi dengan Eropa dan Asia
Aug 11, 2024 17:22 Asia/Jakarta
Parstoday – Plt Menteri Luar Negeri Iran, melalui kontak telepon dengan sejawat-sejawatnya dari Eropa dan Asia, membicarakan aksi teror Rezim Israel, terhadap Kepala Biro Politik Hamas, dan serangan ke gedung sekolah Al Tabin di Gaza.
Ali Bagheri Kani, baru-baru ini melakukan percakapan telepon secara terpisah dengan Menlu Belgia, Belanda, Indonesia, dan Deputi Kepala Biro Politik Hamas.
Dalam pembicaraan telepon dengan Menlu Belgia, Hadja Lahbib, Plt Menlu Iran, menggarisbawahi kejahatan-kejahatan dan genosida Rezim Israel, di Gaza, yang sudah berlangsung lebih dari 10 bulan.
Ia menuturkan, "Dengan menyerang sekolah di Gaza, dan membunuh warga tak bersalah saat tengah beribadah di tempat itu, menyerang pemukiman penduduk di Beirut Lebanon, dan belum lama ini melakukan teror pengecut terhadap Syahid Ismail Haniyeh, di Tehran, Rezim Zionis telah melanggar keamanan kawasan Asia Barat."
Bagheri menjelaskan, "Iran, dalam rangka melindungi keamanan nasional, integritas teritorial, dan kedaulatan nasionalnya, berdasarkan hukum dan aturan internasional, dan Piagam PBB, dalam langkah yang legal dan tegas, akan membalas agresi-agresi Rezim Israel."
Baca juga:
Menlu Belgia, dalam kontak telepon ini menyatakan pembelaannya atas hak bangsa Palestina, untuk menentukan nasib sendiri, dan mengecam pembangunan distrik-distrik Zionis.
Ia menuturkan, "Belgia, mendukung hak-hak pengungsi Palestina, dan pada saat yang sama berusaha menjatuhkan sanksi terhadap para pemukim Zionis ekstrem."
Di sisi lain, Ali Bagheri, dalam kontak telepon dengan Menlu Belanda, Caspar Veldkamp, menyinggung serangan brutal ke sebuah sekolah di Gaza, yang menyebabkan lebih dari 100 orang gugur, dan terluka,
Andai saja kejahatan yang satu ini dilakukan oleh entitas selain Rezim Zionis, maka sekarang negara-negara Barat, pasti sudah mengibarkan bendera membela kemanusiaan dan hak asasi manusia.
Plt Menlu Iran, menegaskan bahwa Republik Islam Iran, akan menggunakan hak substansialnya untuk membalas kejahatan-kejahatan Rezim Zionis.
"Pemerintah Belanda, harus mengecam kejahatan-kejahatan Rezim Zionis, dan mendukung langkah legal dan tegas Iran, dalam membela diri dari agresi Israel," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Menlu Belanda, mengatakan serangan ke sebuah sekolah di Gaza, sungguh mengerikan, dan Belanda, mendesak gencatan senjata, penurunan ketegangan, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Sementara itu dalam kontak telepon dengan Menlu Republik Indonesia, Plt Menlu Iran menjelaskan, "Saat ini kawasan Asia Barat, berada dalam kondisi krisis karena kejahatan-kejahatan Rezim Zionis, dan negara-negara Islam, harus membuka peluang penyaluran bantuan terhadap rakyat tertindas Palestina, dalam menghadapi Rezim Zionis."
Dalam kontak telepon ini, Menlu Indonesia, Retno Marsudi, menegaskan bahwa kejahatan-kejahatan Israel, termasuk teror terbaru di Tehran, membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.
Retno Marsudi menuturkan, "Indonesia, mengecam teror terhadap Ismail Haniyeh, dan menganggapnya sebagai bukti pelanggaran kedaulatan nasional Republik Islam Iran."
Plt Menlu Iran, dalam pembicaraan telepon dengan Deputi Kepala Biro Politik Hamas, Khalil Al Hayya, menyinggung negosiasi-negosiasi luas Republik Islam Iran, terkait kejahatan baru Israel, menyerang sekolah di Gaza.
Republik Islam Iran, secara serius sedang berusaha supaya kejahatan baru Rezim Zionis, dikecam di organisasi-organisasi regional dan internasional.
Khalil Al Hayya, dalam kontak telepon ini menggarisbawahi kejahatan-kejahatan baru Israel, dalam membunuh perempuan dan anak-anak tak bersalah di Gaza. Ia menuntut masyarakat internasional mengecam aksi teror tersebut, dan menekankan berlanjutnya negosiasi-negosiasi dengan Iran, dalam hal ini. (HS)