5 Proposal Iran untuk Memperkuat Konvergensi Transportasi Regional di Islamabad
-
Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan Iran, Farzaneh Sadegh
Pars Today - Pada pertemuan transportasi regional di Islamabad, Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan Republik Islam Iran menguraikan lima proposal Tehran untuk mengembangkan kerja sama transit dan logistik, menekankan peran penting Iran dalam menghubungkan koridor Utara-Selatan dan Timur-Barat serta mendorong perdagangan dan kemakmuran regional.
Pada pertemuan Transportasi Regional di Islamabad, Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan Iran, Farzaneh Sadegh menguraikan lima proposal Iran untuk meningkatkan konvergensi transportasi dan transit regional.
Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, Farzaneh Sadegh memimpin delegasi Republik Islam Iran, sebagai pembicara pertama pada pertemuan ini, menyatakan keyakinannya bahwa pembicaraan di pertemuan ini akan membuka jalan bagi kerja sama lebih lanjut di antara negara-negara yang hadir.
Dalam pidatonya, Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan Iran menekankan pentingnya mengembangkan kerja sama ekonomi dan transit dengan negara-negara tetangga.
Menurutnya, “Transportasi dan transit merupakan basis bagi mobilitas dan kemakmuran bidang-bidang lain seperti perdagangan, pariwisata, dan energi, dan Iran, dengan jaringan jalan, rel kereta api, dan pelabuhannya yang luas, dapat memainkan peran kunci dalam menghubungkan rantai pasokan regional.”
Farzaneh Sadegh juga menyoroti kapasitas yang ada di koridor internasional, termasuk rute Jalan Raya Asia dan Jalur Kereta Trans-Pasifik, serta proyek-proyek transit seperti kereta Cina-Eropa dan kereta barang ECO, seraya menambahkan bahwa penyelesaian rute rel kereta api dan pengembangan jaringan transportasi Iran akan semakin meningkatkan peluang kerja sama regional.
Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan Iran kemudian menyampaikan lima proposal utama Iran untuk mendorong konvergensi transportasi regional:
- Komersialisasi koridor transit regional melalui pengembangan kerja sama bilateral dan multilateral.
- Melaksanakan operasi bea cukai 24 jam di titik-titik perbatasan untuk perdagangan tanpa henti.
- Digitalisasi dan penyempurnaan proses transit serta peninjauan formalitas perbatasan.
- Meningkatkan akses negara-negara terkurung daratan ke perairan terbuka dan memperluas kapasitas transit TIR.
- Meningkatkan kapasitas koneksi kereta api dan jalan raya perbatasan untuk menciptakan jaringan transit yang koheren dan berbiaya rendah.
Farzaneh Sadegh menekankan bahwa implementasi proposal ini dapat membuka jalan bagi pengembangan perdagangan regional, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat perdamaian serta kerja sama di antara negara-negara yang terlibat.(sl)
