Iran dan Cina Tingkatkan Kerja Sama Teknologi Pertanian
Wakil Menteri Pertanian Jihad Republik Islam Iran menyebut China sebagai mitra strategis dalam bidang teknologi pertanian dan mengumumkan peningkatan kerja sama antara kedua negara di sektor ini.
Gholamreza Golmohammadi, Wakil Menteri Pertanian Jihad Iran, dalam Konferensi Teknologi Pertanian Canggih ke-32 di China menyatakan bahwa dengan kondisi iklim khusus Iran, penggunaan teknologi modern dalam pertanian bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Ia menekankan bahwa pengembangan kolaborasi antara Iran dan China dalam teknologi pertanian modern kini menjadi salah satu prioritas utama.
Golmohammadi juga menambahkan bahwa China merupakan mitra teknologi strategis bagi Iran, dan kedua negara sedang memperluas kerja sama di bidang pertanian pintar dan berkelanjutan.
Sementara itu, Yasser Mohseni, Atase Pendidikan Kedutaan Iran di Beijing, mengatakan bahwa pertanian dunia saat ini berada pada titik balik sejarah, menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim, kekeringan, dan gangguan rantai pasok pangan. Namun, menurutnya, perkembangan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) dan bioteknologi membuka peluang luar biasa untuk menjawab tantangan global tersebut.
Mohseni menyoroti sejumlah capaian dan inisiatif Iran dalam pertanian berbasis teknologi, antara lain:
- Pengembangan varietas tanaman tahan kekeringan dan salinitas,
- Implementasi sistem irigasi cerdas,
- Produksi pupuk dan pestisida hayati,
- Promosi pertanian berbasis pengetahuan,
- Integrasi energi terbarukan dalam proses produksi.
Ia juga menyebut bahwa Iran dan China tengah menyusun program penelitian bersama dalam bidang bioteknologi, pertukaran ilmuwan dan ahli, serta kerja sama dalam teknologi budidaya di lahan kering. Mohseni menekankan pentingnya peningkatan kerja sama di lima bidang utama, termasuk pembentukan platform riset dan inovasi bersama antara kedua negara.
Konferensi Teknologi Pertanian Canggih Cina diadakan setiap tahun di kota Yangling, Provinsi Shaanxi, di barat laut Cina, dan menjadi forum global bagi para pakar untuk bertukar ide dan pengalaman dalam teknologi pertanian mutakhir, serta memperkuat jaringan internasional di bidang inovasi pertanian berkelanjutan.(PH)