Peran dan Risalah Wanita; Hubungan Wanita dan Pria (6)
(last modified Sat, 05 Nov 2016 06:10:18 GMT )
Nov 05, 2016 13:10 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Sayid Ali Khamenei
    Ayatullah Sayid Ali Khamenei

Menghancurkan Batas Hubungan Wanita dan Pria dan Mencabik-cabik Kehormatan Manusiawi Wanita

Wanita Iran saat ini di kancah keilmuan, politik, budaya dan pelbagai macam aktivitas sosial lainnya, lebih aktif dari sebelumnya dan lebih menguasai medan. Namun semua ini di dalam otak dan pandangan Barat juga adat dan keyakinan yang bisa dilakukan oleh tangan-tangan Zionis dan penjajah, berada pada derajat kedua.

Pada derajat pertama, hal penting yang dengan tegas ditolak oleh Iran islami yakni menghancurkan batas hubungan wanita dan pria dan mencabik-cabik kehormatan manusiawi wanita dan mengubahnya menjadi hanya sekedar sebagai pemuas nafsu atau mesin yang hanya sebagai konsumer barang-barang buatan penuh gemerlapan. (pesan pada seminar kajian pribadi wanita dalam pandangan Imam Khomeini, 3/8/1368)

Percampuran Wanita dan Pria; Penurun Posisi Wanita

Pendapat kami adalah wanita harus tertutup [berhijab] dan kami menolak percampuran wanita dan pria. Kami tidak malu. Kita yang menuntut. Inilah dunia. Budaya Baratlah yang harus malu, karena dia yang menurunkan posisi wanita dan mewujudkan percampuran ini dan menyibukkan wanita serta menyibukkan pria. (dalam pertemuan bersama para perawat dalam rangka hari perawat, 15/10/1365)

Perbadaan Pandangan Dunia; Faktor Perbedaan Pendapat Terkait Hubungan Wanita dan Pria

Pandangan Barat terkait pada hubungan wanita dan pria berdasarkan hubungan dan ikatan dan model pergaulan wanita dan pria. Berbeda dengan pandangan Islam yang bersumber dari pandangan dunia Islam. Pandangan dunia mereka bersumber dari masalah-masalah manusia. Tentunya ini merupakan buatan. Tapi berakhir pada hal-hal yang asli dan itu adalah pandangan Islam di bidang masalah hijab yang merupakan pandangan yang baik dan jelas. (dalam tanya jawab secara akrab perkumpulan wanita Iran dan asing, 18/7/1377)

Batasan Islam untuk Pergaulan Wanita dan Pria

Menurut pandangan Barat dan budaya Barat, salah satu nilai yang digambarkan bagi wanita adalah hendaknya dia menjadi alat pemuas nafsu dan dimanfaatkan orang lain dengan wujud dirinya dan kepribadiannya. Itulah mengapa ketika berdasarkan budaya Islam, kami menyampaikan bahwa Islam memiliki batasan untuk pergaulan wanita dan pria dan tidak mengizinkan pergaulan tanpa aturan dan syarat wanita dan pria, mereka menuduh kami bahwa kalian sedang menghina wanita. Padahal penghinaan itu tampak di dalam budaya Barat terkait pada kepribadian wanita. (dalam konferensi internasional wanita, 17/11/1366)

Tabarruj [Memamerkan Diri] dan Hubungan tanpa Aturan dan Syarat

Dalam Islam, Tabarruj [memamerkan diri], dilarang. Tabbaruj yakni memamerkan diri yang dilakukan oleh wanita di hadapan pria untuk menarik perhatian dan menimbulkan fitnah. Ini adalah semacam fitnah dan benar-benar bermasalah. Masalahnya bukan hanya anak perempuan muda atau anak lelaki muda jatuh ke dalam dosa. Ini baru awalnya. Mungkin bisa saya katakan ini yang paling kecil, ujungnya akan sampai pada rumah tangga. Pada prinsipnya, hubungan tanpa aturan dan syarat merupakan racun pemusnah bagi rumah tangga. Karena rumah tangga hidup dengan cinta. Pada dasarnya bangunan rumah tangga adalah dengan cinta. Bila cinta ini – cinta kepada keindahan, cinta pada lawan jenis, berapa persennya dipenuhi dari tempat lain – dukungan yang kuat yang harus dimiliki untuk mengokohkan rumah tangga akan hilang dan rumah-rumah tangga akan goyah dan akan kondisinya akan menjadi seperti saat ini yang ada di negara-negara Barat. Khususnya di negara-negara Eropa bagian utara dan Amerika.

Akhir-akhir ini Amerika benar-benar terjangkit masalah ini. Rumah-rumah tangga telah hancur dan menjadi musibah yang besar. Musibah ini pada tahap pertama; kerugiannya kembali kepada para wanita sendiri. Kemudian pada generasi yang dilahirkan. Kalian melihat generasi  pendosa dan penjahat yang ada di dunia dan Amerika ini? Semua ini berawal dari sana, yakni mukadimah dan kuncinya adalah kekejian yang ujungnya terus menerus mendatangkan penjahat. (dalam pertemuan bersama sekumpulan para pemuda dalam rangka pekan pemuda, 7/2/1377)

Percampuran Wanita dan Pria; Faktor Kegoyahan Rumah Tangga

Orang lelaki yang ada hubungan dengan para wanita non mahram. Dia punya dua tempat kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan bilogisnya di pelbagai tingkatan. Dia tidak akan lagi komitmen dengan istrinya. Ia tidak sebagaimana seorang lelaki yang tidak pernah melihat seorang wanita [non mahram] pun.

Bila dikatakan seorang wanita jangan sampai bercampur dengan lelaki non mahram di dalam lingkungan sosial, tujuannya adalah supaya wanita ini hatinya hanya terikat pada suaminya sendiri. Kalau tidak, maka bila seorang wanita sudah mencapai pada tingkatan, bahwa suaminya baginya biasa-biasa saja, sebagaimana kondisi saat ini yang kalian saksikan di Barat, dimana suami ini bagi istrinya tidak penting sama sekali. Dia mengatakan, sekarang sudah terjadi ya terjadilah. Tidak terjadi ya tidak terjadi. Dia mengatakan, kita bercerai. Kita akhiri. Kamu pergi dan carilah urusanmu. Aku juga pergi mencari urusanku sendiri. Yang demikian ini buruk. Sebagian perempuan sekarang berusah menjadikan kondisi para wanita demikian. Ini merugikan para wanita. Tidak menguntungkan para wanita. Karena ini akan menghancurkan pilar-pilar rumah tangga. (dalam khutbah akad nikah, 19/1/1377)  

Tidak Adanya Perbedaan Pria dan Wanita Barat Dalam hubungan; Lahiriah Menarik, Batinnya Negatif

Orang-orang Barat memiliki satu hal dan bila hal itu dipikirkan secara terpisah maka akan jelas bahwa hal itu bukan hal yang positif. Tapi pada hal-hal lainnya ada sedikit kepura-puraan dan seakan-akan tidak terjadi penganiayaan. Yakni orang-orang Barat menjadikan perilaku dan sikap pria dan wanita seperti sikap wanita dan wanita atau pria dan pria. Yakni dua jenis ini bagi mereka tidak ada bedanya. Di gang, di pasar, di rumah, demikianlah dalam bersikap, bergaul dan berteman. Tentunya secara lahiriah ini merupakan sesuatu yang menarik. Namun bila kita sampai pada batin masalah maka itu merupakan sesuatu yang negatif. Dan benar bila Islam mencabutnya. Islam telah menetapkan hijab antara pria dan wanita dimana dalam pergaulan, pria dan wanita harus menjaga batas-batasnya. Oleh karena itu, penganiayaan yang kita bicarakan bukan hanya khusus masyarakat Iran. Juga bukan khusus masa lalu saja. Penganiayaan itu ada sejak dahulu sampai sekarang, di Iran dan di semua tempat di dunia. sekarang juga ada di semua tempat di dunia dan di negara-negara Barat; khususnya di Amerika dan sebagian negara Eropa. Penyiksaan para wanita, eksploitasi para wanita semakin parah dan banyak data [yang menunjukkan akan hal ini]  - tentunya data-data ini saya saksikan di media-media Barat dan Amerika. bukan menukil dari mulut para musuh dan penentang mereka. Ini adalah [data] yang disebutkan oleh mereka sendiri - Kita harus melawan hal ini. (dalam pertemuan dengan anggota Syura Sosial-Budaya Para Wanita, 14/8/1375) (Emi Nur Hayati)

Sumber: Naghs wa Resalat-e Zan I, Ifaf wa Hejab Dar Sabke Zendegi-e Irani-Eslami

Bargerefteh az bayanat-e Ayatullah al-Udhma Khamenei, Rahbare Moazzam-e Enghelab-e Eslami