Rahbar: Daesh Lahir dari Intervensi Adidaya Global
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyinggung peristiwa getir di kawasan dan peran segelintir kekuatan dunia dalam menyulut instabilitas dan perang antarbangsa dunia.
Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, Republik Islam Iran senantiasa mengajak negara-negara independen supaya memainkan peran aktif dalam menghadapi tekanan terhadap bangsa-bangsa dunia dan tidak berpangku tangan.
Dalam pertemuan dengan presiden Slovenia, Barut Pahor yang didampingi pejabat tinggi negara ini hari Selasa (22/11), Rahbar menilai konflik dan kekerasan di negara-negara kawasan Asia barat, dan kemunculan kelompok teroris semacam Daesh merupakan hasil dari intervensi sebagian kekuatan dunia.
"Kewajiban semua negara adalah melakukan ikhtiar untuk meredakan api konflik. Demikian juga dengan Republik Islam Iran secara aktif berupaya mewujudkan tujuan tersebut, tapi tidak pernah mengintervensi urusan internal negara lain, tidak seperti yang dituduhkan dalam propaganda imperialis [mengenai Iran]," ujar Ayatullah Khamenei.
Di bagian lain statemennya, pemimpin besar Revolusi Islam Iran menilai koalisi Anti-Daesh yang dipimpin AS gagal, yang disebabkan setidaknya dua pandangan umum.
"Pandangan pertama, AS tidak memiliki program untuk menumpas Daesh, dan AS ingin seperti Inggris di era imperialisme India, membiarkan Kashmir menjadi tulang yang diperebutkan sehingga dua negara bertetangga, India dan Pakistan hingga kini senantiasa berselisih. Demikian juga dengan Daesh, masalah tersebut dibiarkan tidak selesai di Irak dan Suriah, " tegas Rahbar.
"Adapun pandangan kedua, AS ingin menyelesaikan masalah Daesh, tapi tidak memiliki strategi yang jitu. Tapi kedua pandangan ini sebenarnya sama saja. Kini, kondisi Irak, apalagi Suriah dalam keadaan yang sulit dan getir," papar Ayatullah Khamenei.
Pada pertemuan dengan presiden Slovenia, pemimpin besar Revolusi Islam Iran menyinggung dampak instabilitas di negara-negara Asia barat, termasuk masalah imigran.
Menurut Rahbar, ketika negara-negara Eropa tidak bisa menampung imigran maksimal puluhan ribu orang, Iran selama bertahun-tahun telah menjadi tuan rumah bagi tiga juta orang Afghanistan, sekaligus menyiapkan sarana tempat tinggal dan pendidikan mereka, dan memperlakukan para pengungsi secara sangat manusiawi.
Di bagian lain pernyataannya, Ayatullah Khamenei juga mengungkapkan satu lagi dari peristiwa getir yang terjadi di kawasan berupa agresi militer selama satu tahun delapan bulan yang menyebabkan terbunuhnya warga Yaman dan kehancuran infrastruktur negara ini oleh Arab Saudi.
"Negara-negara independen harus mengambil sikap mengenai peristiwa ini, sebab tekanan terhadap sebuah bangsa sejatinya adalah penderitaan bagi seluruh umat manusia," jelas Rahbar.
Selain itu, Ayatullah Khamenei juga menekankan komitmen penuh Iran terhadap kesepakatan JCPOA, dan Tehran mengkritik sikap pihak lawan yang tidak menjalankan komitmennya.