Upaya Eropa Pertahankan JCPOA
(last modified 2018-08-04T12:35:10+00:00 )
Aug 04, 2018 19:35 Asia/Jakarta
  • Eropa dan JCPOA
    Eropa dan JCPOA

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, ada konsensus global terkait urgensitas langkah-langkah koordinasi guna mempertahankan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).

Zarif sekembalinya dari kunjungan ke Singapura dan menghadiri sidang tingka menlu ASEAN juga mengisyaratkan pertemuannya dengan Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini serta mengingatkan, kedua pihak di pertemuan ini mengkaji perincian langkah-langkah Uni Eropa dan pihak lain untuk memberikan jaminan bahwa rakyat Iran akan dapat memanfaatkan sisi ekonomi di JCPOA.

 

Mogherini hari Jumat (4/8) di pidatonya di Universitas Nanyang Singapura mengatakan, "Kami akan melanjutkan kerja sama dengan mitra internasional kami di seluruh dunia sehingga perdagangan legal dengan Iran akan berlanjut. Kami melakukan hal ini karena JCPOA sangat bermanfaat bagi keamanan bersama kami dan Uni Eropa."

 

Ia menjelaskan, kesepakatan internasional ketika telah ditandatangani, maka harus dihormati oleh semua pihak.

 

Statemen ini menunjukkan pentingnya mempertahankan JCPOA bagi Eropa. Mempertahankan kesepakatan nuklir dengan Iran sama halnya membela kredebilitas politik Eropa di proses perundingan JCPOA dan pencapaian kesepakatan nuklir.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini

 

Kini kekuatan Eropa berhadap bahwa strategi diplomasi mereka mampu melewati dengan sukses kendala akibat keluarnya Amerika dari JCPOA. Meski sepertinya hal ini cukup sulit. Menurut Mogherini, tekanan ekonomi Amerika Serikat telah mengarah kepada mereka, namun motivasi Eropa untuk mempertahankan JCPOA dapat dibenarkan.

 

Dalam hal ini Mantan menlu Jerman, Sigmar Gabriel mengatakan, "Kami ingin menjaga JCPOA terhadap setiap keputusan yang mungkin dapat merusaknya, karena pembatalan kesepakatan nuklir ini akan mengirimkan pesan bahaya bagi dunia."

 

Eropa dengan baik menyadari bahwa tidak ada opsi lain yang dapat menggantikan JCPOA. Dari sisi ekonomi harus dikatakan bahwa negara-negara Eropa memiliki keuntungan dala menjalin hubungan perdagangan dengan Iran.

 

Eropa pastinya akan mengalami jalan sulit dalam melanjutkan JCPOA dengan Iran, namun seluruh kesulitan ini tergantung pada nilai resistensi terhadap represi Amerika. Meski demikian harus juga dikatakan bahwa harapan Iran bukannya tidak terbatas yang harus berlanjut hingga selamanya. Oleh karena itu ada dua poin penting dalam menganalisa proses ini.

 

Poin pertama, adanya jaminan kuat dan transparan dari pihak Eropa bahwa mereka akan melaksanakan JCPOA tanpa Amerika.

 

Poin kedua adalah faktor waktu, baik durasi negosiasi dan waktu pemenuhan komitmen.Sekarang, sebagian dari kegiatan ekonomi Iran telah tertunda oleh hasil negosiasi.

 

Di kondisi seperti ini statemen Mogherini akan mamiliki arti dua sisi. Satunya adalah pembelaan Eropa terhadap berlanjutnya kepastian kerja sama dengan Iran, namun sisi yang lain adalah potensi Eropa mengekor kepada Amerika yang hasilnya adalah penghambur-hamburan waktu di kerja sama dengan Iran. Pemilihan opsi ini tentunya tidak akan menguntungkan Eropa. (MF)

 

 

 

Tags