Suasana Shalat Jumat di Tehran, 9 November 2018
https://parstoday.ir/id/news/iran-i63995-suasana_shalat_jumat_di_tehran_9_november_2018
Khatib Jumat Tehran, Hujatulislam Kazem Sedighi mengatakan kekuatan Amerika Serikat di dunia sedang meredup dan kebencian bangsa-bangsa terhadap negara itu sedang meluas.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Nov 10, 2018 15:55 Asia/Jakarta
  • Suasana Shalat Jumat di Tehran, 9 November 2018.
    Suasana Shalat Jumat di Tehran, 9 November 2018.

Khatib Jumat Tehran, Hujatulislam Kazem Sedighi mengatakan kekuatan Amerika Serikat di dunia sedang meredup dan kebencian bangsa-bangsa terhadap negara itu sedang meluas.

"Revolusi Islam Iran untuk pertama kalinya di dunia telah mempersoalkan hegemoni AS dan mempermalukannya, dan martabat mereka sebagai kekuatan adidaya dunia telah terinjak-injak," kata Sedighi ketika menyinggung peristiwa pendudukan Kedutaan Besar AS (sarang spionase) di Tehran oleh mahasiswa Iran pada 4 November 1979.

Dia lebih lanjut menyinggung ancaman dan sanksi 40 tahun AS terhadap bangsa Iran. Sedighi menuturkan, sanksi kejam ini justru telah menyebabkan kemandirian bangsa Iran di bidang ekonomi, ilmiah, militer dan politik, sekaligus meningkatkan pengaruh regional Republik Islam.

Menurutnya, Amerika selalu kalah dalam menghadapi bangsa Iran selama 40 tahun terakhir.

"Propaganda AS terhadap Iran sudah tidak punya pengaruh dan sekarang kebencian global terhadap negara itu sedang meningkat," ungkapnya.

Di bagian lain, Sedighi mengecam putusan pengadilan rezim Al Khalifa terhadap Sekjen Gerakan Al Wefaq Syeikh Ali Salman, dan menilai putusan itu sebagai noktah hitam dalam kinerja rezim Manama.

Khatib Jumat Tehran juga mengkritik sikap bungkam masyarakat internasional terhadap pembantaian rakyat Yaman.