Suasana Shalat Jumat di Tehran, 23 November 2018
-
Suasana Shalat Jumat di Tehran, 23 November 2018.
Khatib Shalat Jumat Tehran Ayatullah Mohammad Khatami mengatakan umat Muslim harus melawan konspirasi kekuatan besar dunia dengan perstauan dan tidak mengijinkan perpecahan terjadi di antara umat Islam.
Ayatullah Khatami mengungkapkan hal itu dalam khutbah Shalat Jumat hari ini, 23 November 2018 di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, ketikan menekankan pentingnya persatuan umat Islam.
Dia menambahkan, umat Islam, baik bermazhab Syiah maupun Sunni harus mengedepankan persamaan di antara mereka dan melawan musuh Islam serta memberikan pukulan telak terhadap musuh.
Khatib Shalat Jumat Tehran lebih lanjut menyebut pasukan Basij sebagai budaya untuk mempersiapkan pembelaan kepada agama dan nilai-nilainya.
"Budaya ini sukses di Irak dan berhasil membebaskan Mosul dari pendudukan Daesh (ISIS). Dan di Lebanon, Suriah dan Yaman, budaya Basij juga sukses," jelasnya.
Ayatullah Khatami juga menyeinggung statemen anti-Iran yang dilontarkan Presiden AS Donald Trump. Dia mengatakan pemerintah Amerika sendiri adalah teroris dan membesarkan terorisme serta mengirim teroris ke Suriah, dan Washington juga mendukung Arab Saudi sebagai faktor utama pembentukan Daesh dan berbagai kelompok teroris lainnya.
Di bagian lain khutbahnya, Ayatullah Khatami menyinggung kejahatan Arab Saudi dan sponsornya di Yaman. Dia menandaskan, masyarakat internasional sangat memalukan dalam ujian Yaman dan hanya merasa cukup dengan mengecam kejahatan Arab Saudi dan sekutunya di Yaman, padahal mereka seharusnya menekan Amerika sebagai sponsor utama Arab Saudi sehingga Riyadh menghentikan kejahatannya
Imam Shalat Jumat Tehran menyinggung transformasi terbaru di bumi pendudukan Palestina dan optimis bahwa dalam waktu dekat umat Islam akan menyaksikan kehancuran rezim Zionis Israel seiring dengan berlanjutnya krisis di kabinet rezim ini pasca agresi ke Jalur Gaza dan balasan roket muqawama ke arah bumi pendudukan. (RA)