Pertemuan Presiden Iran dan Turki di Rusia
(last modified Thu, 14 Feb 2019 15:09:42 GMT )
Feb 14, 2019 22:09 Asia/Jakarta
  • Pertemuan Presiden RII Hassan Rouhani dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Rusia.
    Pertemuan Presiden RII Hassan Rouhani dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Rusia.

Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani telah tiba di Rusia pada hari Kamis, 14 Februari 2019. Kunjungan Rouhani ke Sochi, Rusia untuk berpartisipasi dalam pertemuan trilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Pertemuan trilateral keempat antara presiden Iran, Rusia dan Turki berlangsung di resor Laut Hitam Sochi, Kamis, 14 Februari 2019. Ketiga kepala negara diperkirakan akan membahas beragam isu penting terutama terorisme di kawasan, situasi di Suriah, kembalinya pengungsi Suriah ke rumah mereka, perundingan damai Astana, situasi di Provinsi Idlib Suriah, penarikan pasukan militer Amerika Serikat dari Suriah dan konstitusi baru negara Arab ini.

Di sela-sela pertemuan trilateral tersebut , Rouhani bertemu dengan Erdogan dan membahas beberasa isu penting terutama mengenai terorisme di kawasan yang pemberantasannya memerlukan upaya serius bersama.

Sebelumnya, Rouhani mengatakan bahwa lawatan ke Rusia atas undangan resmi Presiden Putin. Menurutnya, keamanan regional, perang melawan terorisme dan situasi di Suriah akan dibahas secara rinci.

"Memerangi terorisme adalah tujuan utama Republik Islam Iran, Rusia dan Turki, dan kami akan mengejar tujuan ini sampai kesimpulan logisnya," ujarnya.

Masalah kedua adalah Suriah. Jika ada negara yang memiliki pasukan di Suriah dan telah memasuki negara itu secara ilegal serta tanpa persetujuan pemerintah Damaskus, maka pasukan tersebut harus segera meninggalkan Suriah. Pasukan militer yang tidak diundang seperti itu tidak boleh berada di wilayah Suriah.

"Mempertahankan integritas wilayah Suriah sangat penting dari sudut pandang Iran. Pemerintah Damaskus harus mengendalikan setiap jengkal wilayah Suriah, dan mereka harus berbicara dengan Kurdi Suriah, yang adalah rekan senegaranya, dan mereka harus pilah perbedaan-perbedaan mereka di antara mereka sendiri. Tidak ada negara yang boleh menduduki bagian dari Suriah atau melampirkan bagian dari negara itu. Integritas wilayah Suriah tidak boleh dilanggar dan harus dihormati oleh semua," tegasnya.

Presiden Iran juga menyinggung pentingnya rekonstruksi Suriah dan kembalinya para pengungsi negara ini ke tempat tinggal mereka.

"Dalam keadaan saat ini, kembalinya pengungsi Suriah ke rumah mereka dan pembangunan kembali Suriah juga sangat penting, dan Tehran, Ankara dan Moskow sedang mengejar tujuan ini. Menyusun konstitusi baru untuk Suriah juga sangat penting dan kemajuan dalam masalah ini juga sedang ditindaklanjuti," pungkasnya.  (RA)