Tekad Iran, Suriah dan Irak Berantas Terorisme
(last modified Wed, 20 Mar 2019 10:51:42 GMT )
Mar 20, 2019 17:51 Asia/Jakarta
  • Pertemuan trilateral Iran, Irak dan Suriah.
    Pertemuan trilateral Iran, Irak dan Suriah.

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengabarkan pertemuan trilateral para pejabat tinggi militer Iran, Irak dan Suriah di Damaskus baru-baru ini.

Dia kepada wartawan al-Alam mengatakan, Iran, Suriah dan Irak telah sepakat untuk melakukan koordinasi penuh guna memerangi teroris untuk menciptakan keamanan di perbatasan ketiga negara.

Koordinasi tersebut tercapai dalam pertemuan bersama Mayjen Bagheri dan mitranya dari Irak, Letnan Jenderal Othman al-Ghanmi serta Menteri Pertahanan Suriah Jenderal Ali Abdullah Ayyoub. Para komandan militer Iran dan Irak juga hadir dalam pertemuan ini.

Pada hari Selasa, 19 Maret 2019, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran juga mengunjungi berbagai wilayah operasi dan medan tempur serta daerah-daerah yang telah dibebaskan dari pendudukan kelompok-kelompok teroris takfiri seperti Daesh (ISIS) dan Front al-Nusra (HTS) di Suriah.

Bagheri meninjau Deir ez-Zor, al-Mayadin dan al-Bukamal (Abu Kamal) dan bertemu dengan para penasihat militer Iran, pasukan Suriah dan Muqawama.

Hubungan antara Iran dan Suriah dalam memberantas terorisme sangat penting. Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad menyinggung dukungan serius Republik Islam kepada rakyat dan pemerintah Suriah dalam menghadapi perang proxy Barat dan sekutunya sejak 2011.

Ayatullah Khamenei mengatakan, pemerintah Suriah dengan dukungan rakyat negara ini mampu bertahan melawan sebuah koalisi besar yang terdiri dari Amerika Serikat, Eropa dan sekutunya di kawasan, bahkan keluar sebagai pemenang.

Rahbar menambahkan, kemenangan arus perlawanan di Suriah telah menyebabkan kemarahan AS sehingga mereka berusaha merancang konspirasi-konspirasi baru. Rahbar menilai kelanjutan kehadiran AS di perbatasan Suriah dan Irak sebagai salah satu contoh dari upaya tersebut.

Ayatullah Khamenei menuturkan, Republik Islam Iran dan Suriah saling melengkapi satu sama lain, dan identitas dan kekuatan arus perlawanan (Muqawama) bergantung pada hubungan yang berkelanjutan dan strategis ini. Oleh karena itu, musuh tidak akan pernah mampu merealisasikan rencana-rencana mereka.

Kerjasa sama antara Iran dan Suriah dalam memberantas kelompok-kelompok teroris takfiri terutama Daesh (ISIS) telah mencapai prestasi yang tidak dapat diingkari bagi kawasan dan dunia. Kerja sama ini akan berlanjut hingga berakhirnya krisis keamanan di Suriah.

Kehadiran Iran di Suriah atas permintaan resmi dari pemerintah Damaskus untuk memberantas terorisme. Selama kelompok-kelompok teroris masih aktif di Suriah dan pemerintah negara ini meminta bantuan kepada Iran, maka pemerintah Tehran akan melanjutkan bantuan dan dukungannya.

Analis untuk isu-isu Timur Tengah Abdel Bari Atwan dalam sebuah pernyataan mengatakan, tahun 2019 adalah tahun kemenangan besar yang luar biasa bagi kawasan dan kegagalan berbagai konspirasi dan proyek-proyek AS di kawasan ini.

Pemimpin redaksi Rai al-Youm menandaskan, mereka yang menolak penarikan pasukan AS dari Suriah adalah orang-orang yang menuntut perlindungan atas kepentingan, keamanan dan stabilitas Israel, dan tujuan mereka bukan memberantas terorisme atau melindungi kepentingan Amerika di Timur Tengah.

Tidak diragukan lagi bahwa pemberantasan terorisme memerlukan tekad yang serius. Tekad seperti ini tidak tampak pada perilaku apa yang disebut sebagai Koalisi Internasional Anti-Daesh (ISIS) yang dipimpin oleh AS di Suriah. Pasalnya, tindakan mereka bertentangan dengan perdamaian dan keamanan di kawasan.

Pernyataan Assad dalam pertemuan dengan delegasi militer Iran dan Irak di Damaskus sangat jelas mengenai hal tersebut. Dia juga menyinggung pentingnya pertemuan trilateral para pejabat militer Suriah, Iran dan Irak di Damaskus. Presiden Suriah mengatakan, pertemuan bersama ini menunjukkan bahwa arena perang dan musuh kita (tiga negara) ini adalah umum.

Koordinasi antara Iran, Suriah dan Irak sangat berpengaruh pada proses pemberantasan terorisme. Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dalam kunjungan ke Suriah mengatakan, pemberantasan terorisme dan dukungan kepada Suriah adalah dukungan dan perlindungan terhadap Iran dan Irak. Sebab, terorisme adalah bahaya dan ancaman bagi ketiga negara dan seluruh kawasan. Oleh karena itu, lanjut Bagheri, bangsa-bangsa dan negara di kawasan harus berkoordinasi dan bersatu untuk melawan dan memberantas terorisme. (RA)