Dirut TVRI Bertemu Direktur Badan Perfilman Iran
https://parstoday.ir/id/news/iran-i69425-dirut_tvri_bertemu_direktur_badan_perfilman_iran
Direktur Utama Televisi Republik Indonesia (TVRI) Helmy Yahya bertemu dengan Direktur Badan Perfilman Republik Islam Iran Hossein Entezami. Pertemuan ini berlangsung di Museum Sinema pada hari Sabtu, 20 April 2019.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Apr 20, 2019 20:41 Asia/Jakarta
  • Direktur Utama TVRI Helmy Yahya (kanan) dan Direktur Badan Perfilman Republik Islam Iran Hossein Entezami.
    Direktur Utama TVRI Helmy Yahya (kanan) dan Direktur Badan Perfilman Republik Islam Iran Hossein Entezami.

Direktur Utama Televisi Republik Indonesia (TVRI) Helmy Yahya bertemu dengan Direktur Badan Perfilman Republik Islam Iran Hossein Entezami. Pertemuan ini berlangsung di Museum Sinema pada hari Sabtu, 20 April 2019.

"Saya berharap  kunjungan Anda ke Republik Islam Iran akan sukses. Mengingat tanggung jawab Anda di televisi Indonesia, maka kita bisa meningkatkan kerja sama di bidang perfilman dan serial-serial Iran. Partisipasi Anda di pasar film Fajr International Film Festival akan menciptakan pijakan bagi kerja sama ini," kata Entezami, Sabtu (20/4/2019).

Dia menambahkan, selain kegiatan ini, ada kemungkinan pula diselenggarakan lokakarya untuk peminat Indonesia di Iran, dan kapan saja diperlukan, maka para produser film Iran bisa berkunjung ke Jakarta.

Entezami juga menyinggung penjelasan mengenai sinema-sinema Iran. Dia menuturkan, sinema Iran –terlepas dari aspek kualitatif dan lompatan yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir– juga telah dipertimbangkan dalam hal kuantitas.

Menurutnya, setiap tahun produser-produser film Iran memproduski 100 film cerita, di mana sebagaian besar di antaranya adalah film-film dokumenter dan panjang.

Direktur Badan Perfilman Iran juga mengungkapkan selama tiga tahun terakhir ini, di Iran telah ada kegiatan yang signifikan di bidang VOD (Video On Demand). 

Dia menuturkan, badan perfilman bertanggung jawab mendukung sinema-sinema Iran, oleh karena itu, semua kegiatan produser film Iran harus menjalin hubungan dan kerja sama dengan badan ini.

Entezami menambahkan, saya mengusulkan untuk melakukan aktivitas bersama di bidang VOD. Industri gambar, film dan serial di Iran memiliki perhatian khusus kepada masalah keluarga dan sosial, dan untungnya, masalah kekerasan dan seks tidak memiliki tempat sama sekali. Oleh sebab itu, negara-negara Muslim yang khawatir atas film-film yang membawa budaya lain bisa memanfaatkan film-film produksi Iran.

Direktur Organisasi Sinema Iran menyambut penyelenggaraan Pekan Film Indonesia di berbagai kota di Iran.

"Penyelenggaraan Pekan Film akan membantu memperkenalkan industri perfilman Indonesia. Kami siap untuk memutar film-film terkait dengan Indonesia di sinema-sinema Iran dengan memberikan subtitle Bahasa Persia," ujarnya.

Dia menegaskan, pemerintah Republik Islam Iran memprioritaskan penguatan hubungan dengan negara-negara Muslim terutama Indonesia, dan kami mengapresiasi posisi pemerintah Jakarta terkait dengan Perjanjian Nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif).

Sementara itu, Direktur Utama TVRI mengapresiasi perhatian Direktur Badan perfilman Iran terhadap Indonesia.

Helmy Yahya menuturkan, kami berkunjung ke Iran dalam rangka program dan kerjasama tersebut.

"Saya berharap pertemuan ini menjadi langkah awal untuk memperkuat hubungan kedua negara," ujar presenter terkemuka Indonesia ini.

Kapasitas budaya Iran, lanjutnya, lebih dari yang kami kira, dan tentunya kita bisa meningkatkan dan memperluas hubungan ini.

Helmy Yahya menambahkan, saya baru saja menjadi Direktur Utama TVRI dan hubungan dengan Iran bagi kami sangat penting. TVRI, lanjutnya, telah berumur 57 tahun dan memiliki 15 jaringan khusus. Kami memiliki kontrak kerja sama bersama dengan banyak negara seperti Jerman, Italia, Cina, Korea Selatan dan lain-lain, dan kami juga berharap memiliki kerjasama dengan Anda. (RA)