Khatib Jumat Tehran: AS Gunakan Kebohongan untuk Melawan Iran
https://parstoday.ir/id/news/iran-i73936-khatib_jumat_tehran_as_gunakan_kebohongan_untuk_melawan_iran
Khatib Shalat Jumat Tehran Ayatullah Mohammad Ali Movahedi Kermani menyinggung tuduhan tak berdasar Amerika Serikat terhadap Republik Islam Iran terkait dengan serangan balasan Yaman ke Arab Saudi.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Sep 20, 2019 19:13 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Mohammad Ali Movahedi Kermani.
    Ayatullah Mohammad Ali Movahedi Kermani.

Khatib Shalat Jumat Tehran Ayatullah Mohammad Ali Movahedi Kermani menyinggung tuduhan tak berdasar Amerika Serikat terhadap Republik Islam Iran terkait dengan serangan balasan Yaman ke Arab Saudi.

Dia mengatakan, setelah gagal menekan Iran di sektor politik dan ekonomi, kini AS menggunakan kebohongan untuk melawan dan menekan negara ini.

Hal itu disampaikan Ayatullah Movahedi Kermani dalam khutbah Jumat kedua di Tehran, ibukota Republik Islam Iran, Jumat (20/9/2019).

Kilang minyak Buqayq (Abqaiq) dan Khurais di bagian timur Arab Saudi menjadi sasaran serangan balasan pasukan Yaman yang menggunakan 10 drone pada Sabtu dini hari, 14 September 2019.

Pasca serangan yang menyebabkan kerugian besar terhadap perusahaan minyak Aramco tersebut, para pejabat AS melontarkan tuduhan tak berdasar terhadap Iran dan mengkalim bahwa Tehran berada di balik serangan pesawat tanpa awak Yaman.

"Ketika para pejabat AS gagal  menekan Iran melalui politik dan ekonomi, kini mereka menggunakan tuduhan dan kebohongan," kata Ayatullah Movahedi Kermani.

Dia menegaskan, AS dan sekutunya tidak akan mampu berbuat apapun dalam menghadapi Iran.

Khatib Shalat Jumat Tehran juga menyinggung peringatan Pekan Pertahanan Suci di Iran, dan mengatakan, pertahanan memiliki banyak medan, bidang dan arena.

"Rakyat Iran mempertahankan diri dalam menghadapi berbagai konspirasi musuh di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya," pungkasnya.

Pekan Pertahanan Suci berkaitan dengan perang Pertahanan Suci, di mana rakyat Iran selama delapan tahun mempertahankan negara mereka dari agresi militer yang dipaksakan oleh rezim Saddam Irak pada 31 Sharivar 1359 HS (September 2019).

Di masa itu, Saddam yang didukung banyak negara menggunakan beragam peralatan militer untuk melancarkan serangan luas ke Iran.

Saddam berkhayal dalam sepekan serangan akan bisa menduduki Tehran. Namun agresi militer itu berakhir dengan kekalahannya.

Tanggal 31 Sharivar (bulan keenam dalam kalender nasional Iran) dimulai sebagai Pekan Pertahanan Suci. (RA)