Peluang dan Tantangan ECO dalam Perspektif Iran
https://parstoday.ir/id/news/iran-i75480-peluang_dan_tantangan_eco_dalam_perspektif_iran
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada pertemuan ke-24 Dewan Menteri-menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Ekonomi (ECO) di Turki mengatakan, "Tantangan pertama dan paling penting yang terus dihadapi ECO adalah tidak adanya model yang sesuai untuk kerja sama dan pada realitanya model pengembangan ekonomi. Dalam hal ini sudah seharusnya diorganisir kembali struktur kerja sama demi mencapai tujuan ini."
(last modified 2025-10-25T09:16:00+00:00 )
Nov 10, 2019 17:24 Asia/Jakarta
  • Organisasi Kerjasama Ekonomi (ECO)
    Organisasi Kerjasama Ekonomi (ECO)

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada pertemuan ke-24 Dewan Menteri-menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Ekonomi (ECO) di Turki mengatakan, "Tantangan pertama dan paling penting yang terus dihadapi ECO adalah tidak adanya model yang sesuai untuk kerja sama dan pada realitanya model pengembangan ekonomi. Dalam hal ini sudah seharusnya diorganisir kembali struktur kerja sama demi mencapai tujuan ini."

Tetapi unsur apa yang menyusun struktur kerja sama di antara anggota ECO?

Organisasi Kerjasama Ekonomi (ECO) terdiri dari 10 negara Asia Barat dan Asia Tengah, yang pertama kali didirikan pada tahun 1985 dengan partisipasi Iran, Turki dan Pakistan di bawah Perjanjian Izmir, dengan tujuan mempromosikan tingkat kehidupan ekonomi, dan kemudian Afghanistan, Tajikistan, Azerbaijan, Uzbekistan, Turkmenistan, Kirgistan dan Kazakhstan bergabung dengan organisasi ini pada tahun 1992.

Pertemuan menteri-menteri luar negeri organisasi ECO

Tujuan pembentukan Organisasi Kerjasama Ekonomi ini untuk memperluas perdagangan intra-regional dan menciptakan blok ekonomi regional yang kuat dalam kemitraan dengan perdagangan dunia dan pusat ekonomi lainnya dan membentuk satu pasar tunggal untuk penyediaan layanan dan barang.

Organisasi Kerjasama Ekonomi dengan sepuluh anggota dan memiliki populasi setengah miliar orang, posisi geografis luar biasa, kaya energi dan pertambangan, sumber daya manusia maju, pasar perdagangan besar dan kedekatan budaya dan sejarah serta memiliki seluruh variabel yang dibutuhkan untuk keberhasilan kerja sama multilateral antara bangsa-bangsa.

Faktor-faktor ini tentu saja penting untuk pengembangan ECO, tetapi tidak cukup. ECO perlu menjalankan program perspektif 2025 lebih cepat melalui mekanisme dan rencana yang diantisipasi.

Zarif di pertemuan Anatolia menjelaskan, Iran menganggap sangat penting bagi penerapan "Strategi Regional Pengembangan Informasi dan Masyarakat ECO 2025" dan juga "Agenda Tindakan" yang dipresentasikan pada pertemuan ke-2 Menteri-menteri Komunikasi ECO pada Desember 2017 di Baku. Republik Islam Iran siap memberikan semua kapasitas yang dimilikinya di bidang-bidang ini kepada negara-negara ECO.

Kerja sama dalam kerangka organisasi-organisasi regional mengingat kondisi ekonomi dunia saat ini dan krisis yang muncul dalam beberapa tahun terakhir dapat menjadi cara yang pasti untuk memperkuat konvergensi dan terjaga dari kerusakan yang disebabkan oleh gejolak ekonomi internasional.

Kayhan Barzegar, pahak hubungan internasional mengatakan, "Strategi yang paling efisien untuk pembangunan ekonomi adalah menggunakan pendekatan multilateralisme regional dengan mengandalkan sumber daya nasional yang independen."

Dari perspektif ini, kapasitas kawasan ECO untuk mengembangkan kemitraan sangat banyak, tetapi penggunaannya membutuhkan desain dan aplikasi baru.

Dalam hal ini, ada tiga strategi utama yang diprioritaskan oleh para pembuat keputusan politik dan ekonomi ECO, Tiga strategi ini termasuk memperluas kemitraan perbankan dan mengaktifkan ECO Trade and Development Bank, memfasilitasi penerbitan visa untuk pedagang, investor dan operator transportasi dan transit serta mempercepat implementasi perjanjian tarif preferensial. Sekalipun demikian, salah satu kritik terhadap ECO adalah kelemahan strukturalnya.

Ketua Kamar Dagang Turki Rifat Hisarcıklı Oglu mengacu pada perubahan kondisi politik dan ekonomi di dunia mengatakan, "Negosiasi, perdagangan dan kemudian investasi adalah tiga langkah pertama pengembangan. Bagian ECO dari perdagangan dunia sangat kecil. Perdamaian, perdagangan, dan kekayaan adalah elemen yang tidak terpisahkan, dan perdagangan adalah kunci menuju perdamaian dan kekayaan. Jadi, dengan menghilangkan hambatan visa di kawasan ECO, ketiga elemen ini akan berfungsi."

Pertemuan menteri-menteri luar negeri organisasi ECO

Tentu saja, masalah keamanan regional sangat penting dalam hal ini. Isu-isu seperti terjadinya perang, terorisme dan penyelundupan narkoba adalah beberapa faktor yang membuat kegiatan bersama negara-negara menjadi lebih sulit. ECO membutuhkan kerjasama multilateral dan regional untuk mengatasi tantangan ini. Ini khususnya menjadi lebih penting lagi ketika ketika Amerika Serikat berupaya mencegah konvergensi dan perluasan hubungan antara Iran dan negara-negara di kawasan.

Dengan masalah-masalah ini, usulan Menteri Luar Negeri Iran pada Pertemuan Tingkat Menteri ECO di Anatolia menunjukkan bahwa kebijakan luar negeri Republik Islam didasarkan pada kerja sama, sinergi dan menemukan cara untuk mencapai kepentingan bersama di antara anggota ECO.