Rahbar: Baitul Maqdis akan Tetap Jadi Ibu Kota Palestina
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam sebuah pidato mengatakan, dengan taufik Ilahi, kebijakan jahat Amerika Serikkat terkait Palestina yang dinamai dengan "Kesepakatan Abad" tidak akan pernah bisa terealisasi.
"Isu Palestina tidak akan pernah terlupakan, dan kota Baitul Maqdis akan tetap menjadi ibu kota Palestina, serta Kiblat Pertama Umat Islam (Masjid al-Aqsa) akan tetap menjadi milik umat Islam," tegas Ayatullah Khamenei.
Rakyat Palestina tak mengenal lelah untuk menuntut dan merebut kembali hak-hak mereka yang telah dirampas oleh para penjajah. Dukungan umat Islam dan penuntut kebebasan dunia juga tak pernah pudar.
Hari Quds Sedunia menjadi salah satu kesempatan untuk menyuarakan dukungan tersebut dengan semua kemampuan yang dimiliki.
Mereka akan meneriakkan penentangan terhadap penjajahan Israel terhadap Palestina pada Pawai al-Quds yang diselenggarakan setiap akhir Jumat pada bulan suci Ramadhan.
Bapak Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini ra menetapkan hari Jumat terakhir setiap bulan Ramadhan sebagai Hari Quds Sedunia. Peringatan Hari Quds tahun ini akan jatuh pada 22 Mei 2020 bertepatan dengan 28 Ramadhan 1441 H.
Namun karena penyebaran virus Corona, COVID-19, Pawai Akbar Hari Quds Sedunia kemungkinan tidak akan digelar dan aksi itu akan digantikan dengan aksi-aksi lain yang menyuarakan kemerdekaan Palestina dan al-Quds.
Aksi memperingati Hari Quds Sedunia juga akan terfokus pada penentangan dan penolakan terhadap Kesepakatan Abad yang diprakarsai oleh Amerika Serikat.
Berdasarkan Kesepakatan Abad, al-Quds akan diserahkan kepada rezim Zionis, pengungsi Palestina di luar negeri tidak berhak kembali ke tanah airnya, dan Palestina hanya terdiri dari wilayah yang tersisa di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Kesepakatan Abad merupakan prakarsa pemerintah AS untuk menghapus hak-hak rakyat Palestina. Prakarsa ini dibuat melalui kerja sama dengan sejumlah negara Arab seperti Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab.
Rahbar menilai tanggung jawab para intelektual dan ulama Dunia Islam sangat penting dan mengatakan, kalian harus membela kebenaran dengan segenap kekuatan, jangan takut musuh, ketahuilah Dunia Islam dengan bantuan Ilahi tidak lama lagi akan menyaksikan cita-citanya terwujud.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan ribuan masyarakat Iran dari berbagai lapisan pada Rabu pagi, 5 Februari 2020, menyinggung peluncuran proyek "Kesepakatan Abad" oleh para pencuri dan penindas dari Amerika.
Rahbar menuturkan, Amerika menghibur hati sendiri dengan menyematkan nama besar, berharap proyeknya atas rakyat Palestina, berhasil padahal langkah mereka ini bodoh dan keji, dan sejak awal merugikan mereka sendiri.
Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa proyek prakarsa Amerika Serikat, "Kesepakatan Abad" akan mati sebelum matinya Donald Trump. Menurutnya, jalan untuk menghadapi proyek ini adalah perlawanan, dan jihad penuh keberanian rakyat serta kelompok Palestina, juga dukungan Dunia Islam.
Rahbar menganggap Kesepakatan Abad sebagai bukti nyata kelicikan Amerika, dan Amerika melakukan transaksi dengan rezim Zionis Israel terkait sesuatu yang bukan milik mereka.
Ayatullah Khamenei menambahkan, sambutan dan tepukan tangan sejumlah pemimpin pengkhianat Arab yang tidak punya nilai dan kehormatan di mata rakyatnya sendiri, tidak penting, dan bertolak belakang dengan kebijakan permanen mesin imperialisme yaitu melupakan masalah Palestina, langkah mereka justru menghidupkan masalah Palestina, dan di seluruh dunia nama dan ketertindasan Palestina, serta organsasi-organisasi Palestina, dibicarakan semua orang.
Menurut Rahbar, upaya kubu imperialis untuk memajukan proyek Kesepakatan Abad bertumpu pada senjata dan uang. Ia menegaskan, kami yakin kelompok-kelompok bersenjata Palestina akan melawan, dan perjuangan akan berlanjut, dan Republik Islam Iran menyadari kewajibannya di hadapan kelompok-kelompok Palestina, maka dari itu segala bentuk dukungan sesuai batas kemampuan, adalah tuntutan pemerintahan Islam dan rakyat Iran.
Ayatullah Khamenei menilai solusi asli masalah Palestina adalah solusi mendasar yang diumumkan, dan terdokumentasi oleh Iran di organisasi-organisasi dunia yaitu referendum warga asli Palestina.
"Satu-satunya solusi perdamaian dan penyelesaian masalah Palestina adalah referendum rakyat Palestina asli apapun agamanya, Islam, Kristen atau Yahudi, sehingga dengan suara mereka terbentuk sebuah pemerintahan yang diinginkan di atas tanah Palestina, dan mereka memutuskan sendiri tentang Palestina dan orang-orang semacam Netanyahu dan yang lainnya," tegas Rahbar.
Rahbar menegaskan, Insyaallah tujuan ini akan terlaksana, dan Anda para pemuda zaman ini akan menyaksikan, atas bantuan Ilahi, kalian akan menunaikan shalat di Baitul Maqdis. (RA)