Khatibzadeh: Sikap Dualisme Eropa soal Laporan HAM Miliki Motif Politik
-
Khatibzadeh
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran saat merespon statemen anti Iran Uni Eropa di Dewan HAM PBB menyebut standar ganda Barat terhadap HAM mengindikasikan ketidakjujuran dan pemanfaatan politik mereka terhadap wacana HAM.
Anggota Uni Eropa Jumat (25/9/2020) di sidang Dewan HAM PBB seraya merilis statemen bias menuding Iran melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Saeed Khatibzadeh hari Jumat menilai langkah Uni Eropa merilis statemen bersama di Dewan HAM tidak dapat diterima dan mengatakan, standar ganda ini menunjukkan ketidakjujuran sekelompok negara yang mengaku mendukung HAM dan pemanfaatan politik dari isu HAM.
Ia menyatakan bahwa segala bentuk penyalahgunaan mekanisme HAM dan intervensi di urusan internal Iran tidak dapat diterima. "Ini bukan hal baru di mana sebagian negara Eropa bungkam dan mengabaikan pelanggaran HAM terbesar mereka dan sekutunya. Mereka saling bersaing menjual senjata senilai miliaran dolar kepada Arab Saudi untuk membantai rakyat tak berdosa Yaman dan kepada para diktator kawasan lainnya," tegas Khatibzadeh.
Jubir Kemenlu Iran menambahkan, penumpasan para demonstran, pembantaian warga kulit hitam, genosida kaum minoritas khususnya Muslim, aksi penyiksaan terhadap tahanan serta menekan para imigran di perbatasan Uni Eropa dianggap sebagai pelaksanaan hukum, namun mereka menyebut proses hukum berdasarkan hukum pidana di negara lain sebagai pelanggaran hukum.
"Peningkatan HAM di tingkat nasional, regional dan internasional dalam koridor komitmen agama dan kepatuhan terhadap konstitusi serta undang-undang dalam negeri dan perjanjian internasional merupakan perioritas utama Republik Islam Iran dan dalam prakteknya, Tehran tetap patuh terhadap komitmennya ini," tegas Khatibzadeh.
Khatibzadeh juga merekomendasikan sejumlah negara Eropa yang menjalankan niatnya di bawah Uni Eropa untuk lebih serius memulihkan kondisi HAM di antara mereka dan sekutu regionalnya. (MF)