Ghalibaf: Darah Syahid Fakhrizadeh Membuka Kunci Industri Nuklir Iran
-
Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf
Ketua Parlemen Republik Islam Iran pada Minggu (06/12/2020) malam, dalam pertemuan dengan keluarga Syahid Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir dan pertahanan Iran, menggambarkan Syahid Fakhrizadeh sebagai orang dengan semangat dan budaya front dan jihad dan dibesarkan di sekolah Imam Khomeini, pendiri besar Republik Islam.
Menurut laporan Iran Press, Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf dalam pertemuan itu mengatakan, "Setelah Mohsen Fakhrizadeh gugur syahid, masyarakat umum secara singkat baru mengenal kebesaran kepribadian dan karyanya, yang semuanya disebabkan oleh anonimitas dan kerendahan hati dari kepribadian syuhada agung ini."

"Semangat ilmiah dan irfani para ilmuwan di bidang pertahanan dan nuklir selalu menempatkan Iran di jalur pembangunan, yang mana Syahid Fakhrizadeh adalah salah satu contoh ilmuwan semacam itu di negara ini," ujar Ghalibaf.
Ketua Parlemen Iran menyatakan bahwa orang-orang seperti Syahid Fakhrizadeh menyebabkan produksi kekuasaan dan martabat bagi Iran, seraya menambahkan, "Tentu saja, karya dan jasa Syahid Fakhrizadeh sebagai helai emas dalam sejarah ilmiah dan studi Iran akan tetap langgeng."
Ghalibaf lebih lanjut merujuk pada rencana aksi strategis Parlemen Iran untuk mencabut sanksi dan mengatakan, "Rencana yang disetujui oleh parlemen itu sudah ada dalam agenda kerja komisi sejak 4 bulan lalu, tetapi darah Syahid Fakhrizadeh membuat pekerjaan yang membutuhkan waktu lama itu untuk diselesaikan lebih cepat."
Ketua Parlemen Iran menekankan bahwa darah Syahid Fakhrizadeh telah membuka kunci tertutup industri nuklir, seraya menambahkan, "Pastinya, darah Syahid Soleimani dan Fakhrizadeh akan menjaga dan memperkuat martabat dan independensi Iran dan akan melanjutkan jalur revolusi."
Dr. Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir dan pertahanan di Iran, menjadi syahid dalam serangan teroris di wilayah Absard di Damavand, provinsi Tehran, pada Jumat sore, 27 November.
Teror pengecut terhadap Syahid Mohsen Fakhrizadeh telah memicu banyak reaksi internasional.
Sejauh ini, banyak negara, termasuk Suriah, Rusia, Swiss, Venezuela, Afrika Selatan, Turki, Qatar, Kuwait, Lebanon, Yordania, dan Afghanistan, telah mengutuk teror Dr. Mohsen Fakhrizadeh.
Banyak negara dan media telah mempertimbangkan keterlibatan Amerika Serikat dan Israel dalam mengorganisir teror syahid Mohsen Fakhrizadeh. (SL)