Iran Aktualita; 19 Desember 2020
https://parstoday.ir/id/news/iran-i88390-iran_aktualita_19_desember_2020
Berbagai peristiwa penting mewarnai perkembangan Iran selama sepekan terakhir seperti pertemuan Rahbar dengan panitia Haul Syahid Qasem Soleimani.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Des 19, 2020 11:53 Asia/Jakarta
  • Rahbar, Ayatullah Khamenei
    Rahbar, Ayatullah Khamenei

Berbagai peristiwa penting mewarnai perkembangan Iran selama sepekan terakhir seperti pertemuan Rahbar dengan panitia Haul Syahid Qasem Soleimani.

Selain itu, masih ada berita lainnya seperti penekanan presiden Iran bahwa sanksi harus diakhiri, kesulitan Iran beli vaksin akibat sanksi AS, penekanan Rouhani atas perluasan hubungan Iran-Indonesia.

Rahbar: Iran Pasti Balas Pembunuh Syahid Soleimani !

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, para pelaku pembunuhan Syahid Qassem Soleimani harus dibalas, dan akan dilakukan dalam waktu yang tepat.

Rahbar, Ayatullah Khamenei

Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan panitia penyelenggara haul Syahid Qassem Soleimani dan keluarga beliau hari Rabu (16/12/2020) menyebut Syahid Soleimani sebagai pahlawan bangsa Iran dan umat Islam.

"Mengingat Syahid [Soleimani] orang yang merakyat dan dicintai rakyat, maka potensi ini harus memanfaatkan dengan mengerahkan upaya budaya dan kreativitasnya," ujar Rahbar.

Mengenai posisi Syahid Soleimani sebagai pahlawan nasional bangsa Iran, Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Alasan mengapa Syahid Soleimani menjadi pahlawan bangsa Iran dan berbagai lapisan masyarakat menghormati beliau dan berduka atas kepergiannya, karena Syahid Soleimani sebagai manifestasi dai nilai-nilai budaya Iran,".

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran memandang keberanian dan perlawanan, kebijaksanaan, kecerdasan, pengorbanan, dan persaudaraan sebagai karakter Syahid Soleimani.

"Syahid  mulia ini  memiliki ketinggian spiritual, ketulusan  serta berorentasi akhirat, dan beliau orang yang rendah hati," tutur Rahbar.

Ayatullah Khamenei juga menyinggung kecintaan rakyat Iran kepada beliau, bahkan ketika melepas kepergiannya, dengan menambahkan, "Jutaan orang menghadiri prosesi pemakaman Syahid Soleimani dan Abu Mahdi al-Mohandes di Irak dan Iran yang tak terlupakan. Upacara peringatan kedua Syuhada menjadi perang lunak yang akan mengejutkan kubu arogan, sekaligus tamparan keras pertama di wajah Amerika Serikat,".

Rahbar dalam pidatonya juga menyinggung serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, Ain al-Assad, dengan menegaskan, "Tamparan yang lebih keras adalah pengaruh serangan lunak terhadap himne kosong adidaya yang dilakukan dengan partisipasi para pemuda Revolusioner dan intelektual Mukmin, juga pengusiran pasukan AS dari kawasan oleh bangsa-bangsa dan gerakan perlawanan,"

Selain itu, Rahbar di pertemuan ini juga menegaskan  Republik Islam Iran harus kuat di semua bidang, termasuk ekonomi, sains, teknologi dan pertahanan, sehingga musuh menghentikan keserakahan dan agresinya terhadap Iran.

Rahbar dalam pertemuan dengan panitia haul Syahid Qassem Soleimani hari Rabu (16/12/2020) mengatakan, "Jangan bergantung pada janji ini atau itu untuk menyelesaikan masalah rakyat dan masa depan negara. Sebab, ini bukan janji orang baik tetapi janji orang jahat, dan Anda tidak boleh melupakan permusuhan mereka,".

"Permusuhan AS [terhadap Iran] tidak hanya Trump saja, sebab masalahnya bukan kepergiannya, dan dulu Obama juga bersikap buruk terhadap Iran," ujar Ayatullah Khamenei.

Tidak hanya itu, tutur Rahbar, tiga negara Eropa (Jerman-Inggris-Perancis) menunjukkan kebencian yang ekstrim,  pelanggaran perjanjian dan inkonsistennya.

Beliau juga menekankan urgensi menjaga persatuan nasional, dengan mengatakan, "Pejabat dari ketiga lembaga tinggi negara, terutama para pemimpinnya harus memperkuat persatuan nasional hari demi hari melalui kerja sama,"

Rouhani: Sanksi Iran Harus Diakhiri!

Presiden Republik Islam Iran mengatakan, Sanksi yang menindas terhadap Iran harus diakhiri.

Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani dalam pertemuan dengan jurnalis dalam dan luar negeri pada hari Senin (14/12/2020), menyatakan bahwa pemerintah Iran tidak akan membiarkan akhir dari sanksi yang menindas ditunda.

Menurutnya, dengan pemerintahan baru yang berkuasa di Amerika Serikat, situasi akan berubah, dan jika presiden Amerika Serikat saat ini tetap ada, situasi juga akan berubah.

Presiden Hassan Rouhani

Presiden Republik Islam Iran menjelaskan bahwa pemerintah dengan segala kemampuan tidak akan membiarkan JCPOA hancur seraya menambahkan, "Tujuan utama dari Donald Trump, Presiden AS saat ini adalah untuk menghancurkan JCPOA, tapi tidak berhasil dilakukannya."

"Menjaga JCPOA tetap hidup dan bekerja sama untuk stabilitas kawasan, keduanya sangat penting bagi Republik Islam Iran, dan alasan kegagalan anti-Iran Trump di forum internasional adalah karena koordinasi dan kerja sama Iran dengan negara lain dan kelompok 4 + 1," ungkap Rouhani.

Presiden Republik Islam Iran mengatakan, "Republik Islam Iran berupaya menjalin hubungan dengan semua negara di dunia, terutama Rusia dan Cina, serta tertarik untuk menjalin hubungan baik dengan Uni Eropa dan negara-negara tetangga."

Presiden Rouhani menilai teror terhadap syahid Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir dan pertahanan terkemuka Iran sebagai pekerjaan mereka yang ingin membawa kawasan berperang di hari-hari terakhir pemerintahan keji Trump. Sementara itu, tujuan utama rezim Zionis dalam meneror syahid Fakhrizadeh adalah menciptakan ketidakstabilan di kawasan dan meletusnya perang di akhir pemerintahan Trump.

Rouhani mengatakan bahwa Republik Islam Iran menganggap balas dendam atas darah syahid Fakhrizadeh sebagai haknya dan akan melakukannya di tempat dan waktu yang tepat. Menurutnya, Republik Islam Iran tidak akan mengizinkan orang lain untuk menentukan waktu dan tempatnya.

"Stabilitas kawasan sangat penting bagi Republik Islam, itulah sebabnya saya mempresentasikan rencana "Perdamaian Hormuz" untuk Teluk Persia, yang disampaikan kepada Sidang Umum PBB tahun lalu dan dikirim ke enam negara di Teluk Persia dan Irak," pungkas Rouhani.

AS Halangi Iran Beli Vaksin Corona

Gubernur Bank Sentral Iran, mengatakan AS berusaha mengeluarkan lisensi untuk transfer uang pembelian vaksin melalui sebuah kanal yang mustahil dapat dioperasikan dan pada akhirnya, pembelian vaksin tidak bisa dilakukan.

Abdul Nasser Hemmati mengatakan pada hari Selasa (15/12/2020) bahwa pembelian barang-barang pokok, obat-obatan, dan peralatan medis tidak boleh dikenai sanksi dan tidak perlu memperoleh lisensi.

"Semua sanksi AS terhadap Iran adalah ilegal dalam pandangan kami dan bertentangan dengan hukum internasional. Pemerintahan Trump melanggar semua peraturan internasional sejalan dengan kebijakan tekanan maksimumnya atau lebih tepatnya, pemaksaan maksimum dan unilateralisme," ujarnya.

Vaksin Corona

Hemmati menjelaskan bahwa memblokir seluruh sistem keuangan Iran dan semua bank Iran adalah salah satu pelanggaran besar AS terhadap hukum internasional.

Vaksin Corona, lanjutnya, peruntukannya jelas dan sama sekali tidak bisa dipakai untuk hal lain.

"Karena tekanan AS terhadap bank-bank Eropa yaitu mengintimidasi mereka yang bekerja dengan Iran dan mengenakan denda yang besar kepada mereka, bank-bank tujuan bersedia menerima pengiriman uang jika lisensi khusus dikeluarkan oleh AS," ungkap Hemmati.

"Kebohongan AS yang mengklaim bahwa impor obat-obatan, makanan, dan barang-barang kemanusiaan tidak termasuk sanksi, akan tersingkap dengan sedikit menalar," tambahnya.

Gubernur Bank Sentral Iran menuturkan bahwa obat-obatan memiliki banyak produsen dan pemasok, dan meskipun ada sanksi, pembayaran tetap dilakukan melalui berbagai saluran.

Iran Batalkan Pembelian Vaksin Pfizer

Kepala komisi ilmiah pusat penaanganan Covid-19 Iran mengumumkan bahwa Republik Islam Iran telah membatalkan pembelian vaksin Pfizer.

Mostafa Ghani hari Senin (14/12/2020) mengatakan, "Iran tidak memiliki pesawat dan fasilitas transportasi yang diperlukan untuk pembelian vaksin Pfizer dari Amerika Serikat dan telah mengumumkan akan menggunakan vaksin lain."

"Iran telah mengumumkan kepada Program Dunia Covax bahwa mereka tidak memiliki fasilitas untuk menyimpan vaksin pada suhu minus 70 derajat,"

Program Covax dengan partisipasi 76 negara dan berada di bawah naungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berperan dalam pembelian dan distribusin vaksin Corona di seluruh negara dunia.

Presiden Rouhani Tekankan Perluasan Hubungan Iran-Indonesia

Presiden Republik Islam Iran menekankan peningkatan kerja sama dan pengembangan hubungan ekonomi, budaya, sains dan teknologi dengan Republik Indonesia.

Dubes RI Ronny Prasetyo Yuliantoro dan Presiden Hassan Rouhani

Hassan Rouhani Selasa (15/12/2020) saat menerima surat kepercayaan Dubes baru Indonesia untuk Tehran, Ronny Prasetyo Yuliantoro, menyampaikan optimismenya mengenai peningkatan dan perluasan kerja sama antara Tehran dan Jakarta dalam waktu dekat.

Presiden Iran juga menyinggung kunjungannya ke Indonesia dan pertemuan dengan para tokoh Muslim, dengan mengungkapkan bahwa Islam yang dianut kedua negara Muslim ini berpijak pada prinsip keadilan dan rahmat.

Sementara itu, Dubes Ronny Prasetyo Yuliantoro dalam pertemuan tersebut menegaskan perluasan dan penguatan hubungan Indonesia dan Iran di semua bidang.

Dubes baru Indonesia untuk Tehran menekankan pentingnya kerja sama timbal balik dan partisipasi perusahaan Iran dan Indonesia, serta pelaksanaan proyek bersama dan pemanfaatan peluang baru kerja sama bilateral.