May 13, 2021 16:51 Asia/Jakarta

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran bertemu dengan Presiden dan Menteri Luar Negeri Suriah di Damaskus dan membahas hubungan bilateral, perkembangan kawasan Asia Barat, serta penyelenggaraan pemilihan umum presiden di Suriah.

Dalam pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada hari Rabu (12/05/2021), Mohammad Javad Zarif menyatakan kepuasannya atas persiapan pemerintah Suriah menyongsong pemilihan umum presiden dan menyatakan harapan bahwa Republik Islam Iran akan mendukung pemilu Suriah.

Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran

Kunjungan Menteri Luar Negeri Iran ke Damaskus menjelang pemilihan umum presiden Suriah memiliki makna dan pesan yang jelas. Kunjungan itu menunjukkan bahwa Iran terus menghormati proses politik dan pendapat rakyat Suriah. Karena satu-satunya solusi untuk krisis Suriah adalah bergerak ke arah politik dan menerima keputusan rakyat Suriah.

Dalam kerangka yang sama, selama pertemuan dengan Mohammad Javad Zarif, Presiden Suriah Bashar al-Assad menyebut penting kunjungan Menteri Luar Negeri Iran ke Damaskus menjelang pemilihan umum presiden Suriah.

Baca juga: Lawatan Zarif, Menjamin Keamanan Regional dengan Perdamaian Hormuz

Pemilihan umum presiden Suriah akan diadakan pada 26 Mei 2021 dan ada tiga kandidat akan bersaing.

Iran menekankan perlunya solusi politik untuk krisis Suriah dan penghormatan terhadap suara rakyat Suriah. Hal itu telah disampaikan Tehran ketika krisis Suriah meningkat dan pasukan asing berusaha untuk menggulingkan pemerintah Suriah yang sah dengan mendukung teroris.

Kebijakan ini sampai sekarang masih ditekankan oleh Iran, dan dalam konteks pembicaraan ini dibentuk “Proses Astana” dengan fokus pada Iran, Rusia dan Turki.

"Proses Astana" menekankan solusi politik untuk krisis Suriah, menghormati pemerintah yang sah, kedaulatan nasional dan teritorial, serta perang melawan terorisme. Mengikuti pendekatan regional ini telah berhasil mengatasi krisis di Suriah, dan sekarang ada perdamaian dan stabilitas yang dapat diterima di negara tersebut.

Menyelenggarakan pemilu dalam bayang-bayang perdamaian dan stabilitas di Suriah merupakan keinginan dan hak yang wajar dari rakyat Suriah, dan kini hal penting ini telah tercapai di balik bayang-bayang "Proses Astana".

Sebelumnya, upaya untuk menggulingkan pemerintah Assad lewat cara perang dan penggunaan kelompok teroris yang bertentangan dengan Piagam PBB dan tidak menghasilkan apa-apa selain penghancuran dan pembunuhan rakyat Suriah. Perlawanan rakyat dan tentara Suriah mengalahkan rencana Amerika dan Zionis Israel untuk menggulingkan Assad dan mengubah geopolitik kawasan Asia Barat, serta menunjukkan pengaruh dan kekuatan rakyat Suriah.

Dalam keadaan seperti itu, perlu untuk mendukung rakyat Suriah dan pemerintah melawan kelompok teroris lainnya. Dalam konteks ini, saat bertemu dengan timpalannya dari Suriah Faisal Miqdad di Damaskus pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa Iran mendukung pemerintah Suriah dan rakyatnya menghadapi fenomena jahat ekstremisme dan terorisme.

Hubungan Suriah dan Republik Islam Iran

Dengan terciptanya keamanan dan stabilitas berkelanjutan di Suriah, tingkat kerja sama antara Tehran dan Damaskus akan meningkat. Pembukaan konsulat Iran di Aleppo dan pembukaan konsulat Iran di Latakia menunjukkan perspektif yang jelas dan berkembang untuk kerja sama politik dan ekonomi antara Iran dan Suriah.

Republik Islam Iran bekerja sama secara strategis dengan Suriah, dan dukungan Tehran untuk pemerintah yang sah selama krisis Suriah dan bantuan kepada pemerintah Assad dalam perang melawan berbagai kelompok teroris, termasuk Daesh (ISIS), tidak mengizinkan perang menciptakan bidah berbahaya untuk meruntuhkan pemerintah di arena internasional.

Tags