Komentar Tujuh Capres Iran soal Tuntutan Rakyat Jelang Debat Ketiga
-
debat capres Iran 2021
Tujuh calon presiden Iran yang akan berkompetisi dalam pemilu presiden ke-13 negara ini, sebelum berdebat, masing-masing menyampaikan pandangannya tentang tema debat kali ini yaitu tuntutan rakyat Iran.
Mohsen Rezaei, salah satu capres Iran, Sabtu (12/6/2021) sebelum memasuki ruang debat capres mengatakan, perempuan mendominasi sekitar 50 persen dari total populasi penduduk Iran, tapi hanya 13 persen yang aktif di berbagai bidang termasuk ekonomi.
Alireza Zakani, capres Iran yang lain menuturkan, "Untuk mendengar tuntutan rakyat Iran, saya akan pergi ke tengah mereka, dan mendengarkan kata-kata mereka."
Sayid Ebrahim Raisi menjelaskan, "Kita harus berbicara dari dekat dengan rakyat, dan mendengarkan keluhan serta tuntutan mereka."
Mohsen Mehralizadeh berpendapat, tuntutan rakyat sudah bisa diidentifikasi sampai tingkat tertentu, dan pemerintah harus membuka kesempatan agar suara rakyat Iran bisa sampai ke telinga pemerintah tanpa sensor dan tanpa reduksi sedikit pun.
Sayid Amir Hossein Ghazizadeh Hashemi menuturkan, seseorang tidak akan bisa memahami tuntutan rakyat kecuali ia berada di tengah mereka, dan ini harus meneladani Imam Ali, serta merupakan syarat pemimpin di Republik Islam Iran.
Abdolnasser Hemmati mengatakan, tidak ada artinya Presiden Iran hanya duduk di ruang kaca, dan hanya mendengar keluhan rakyat dari laporan dan orang-orang sekitarnya, Presiden Iran harus berada di tengah rakyat dan mendengar keluhan mereka.
Saeed Jalili menerangkan, tuntutan rakyat tidak akan bisa dipahami hanya dari sebuah laporan atau hanya dengan sekadar berada di tengah mereka, terutama bagi orang yang menjadi Presiden Iran.
Debat capres Iran putaran ketiga atau terakhir, membahas tema tuntutan rakyat dan disiarkan secara langsung oleh televisi nasional negara ini. (HS)