Jul 31, 2023 17:27 Asia/Jakarta
  • Manetan PM Rezim Zionis Yair Lapid
    Manetan PM Rezim Zionis Yair Lapid

Pemimpin kubu oposisi Rezim Zionis mengatakan Kabinet Israel, sedang menyeret rezim ini ke sebuah krisis identitas. Menurutnya, upaya menutupi kerugian akibat program reformasi peradilan membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Yair Lapid, yang juga mantan Perdana Menteri Rezim Zionis, Senin (31/7/2023) memperingatkan bahwa Israel, saat ini sedang runtuh dari dalam, dan terpecah belah.


Dalam wawancara dengan KAN News, Lapid menjelaskan, Kabinet PM Benjamin Netanyahu sedang menyeret Israel, bukan saja ke arah krisis konstitusional, bahkan ke arah krisis identitas.


"Upaya menutupi kerugian akibat program reformasi peradilan yang digagas Benjamin Netanyahu dan kabinetnya akan membutuhkan waktu bertahun-tahun," tegasnya.


Lapid menambahkan, "Kita sedang terpecah belah dan runtuh dari dalam. Kita tidak boleh masuk ke dalam situasi ini. Sangat tidak bertanggung jawab ketika Netanyahu tidak mematuhi keputusan pengadilan, dan menganggap negara tanpa aturan."


Ia mengaku bersama beberapa ketua partai oposisi lain seminggu lalu sudah hampir mencapai kesepakatan terkait program reformasi peradilan dengan Netanyahu, namun dua menteri ekstrem Kabinet Israel, menjegalnya.


Di sisi lain Lapid mengatakan Israel tidak boleh menyetujui program pengayaan uranium Arab Saudi sebagai salah satu syarat yang diberikan kepada Amerika Serikat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. (HS)

Tags