Jul 07, 2018 17:34 Asia/Jakarta
  • Rudal balistik Yaman
    Rudal balistik Yaman

Juru bicara Gerakan Rakyat Yaman Ansarullah, Mohammad Abdussalam mengumumkan kesiapan militer dan pasukan relawan negaranya untuk meningkatkan serangan balasan terhadap pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di berbagai wilayah negara itu.

Arab Saudi dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, rezim Zionis Israel dan sejumlah sekutunya melancarkan agresi militer ke Yaman sejak Maret 2015. Pasukan agresor memblokade Yaman dari darat, laut dan udara. Invasi militer ini telah merenggut nyawa lebih dari 14.000 warga Yaman dan melukai puluhan ribu lainnya.

 

Meski Arab Saudi dan sekutunya membabi buta menyerang Yaman, namun negara itu hingga sekarang gagal mencapai tujuan-tujuan ilegalnya. Kegagalan itu disebabkan perlawanan gigih rakyat Yaman. Serangan balasan militer dan pasukan relawan Yaman telah membuat pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi menghadapi masalah serius. Penembakan rudal-rudal balistik oleh militer dan komite rakyat Yaman menjadi titik balik dalam menghadapi petualangan pasukan agresor.

 

Kini, kemampuan dalam negeri Yaman yang memproduksi beragam jenis rudal balistik telah membuat nyali pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi makin ciut. Situs al-Ahed Lebanon dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Ismail al-Muhaqari menyebutkan bahwa persoalan yang dihadapi pasukan koalisi berlanjut. Kekalahan di medan tempur pantai barat Yaman, meningkatnya operasi drone, serangan rudal-rudal balistik dan peluncuran pusat-pusat peluncur rudal di bawah tanah oleh pasukan Yaman merupakan persoalan serius yang dihadapi oleh pasukan agresor.

 

Puluncur-peluncur rudal di bawah tanah milik pasukan Yaman merupakan sebuah prestasi khusus yang memperkuat strategi pertahanan kekuatan rudal negara ini dan memperluas opsi dan operasinya dalam menghadapi pasukan koalisi. Agresi militer Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman telah lewat tiga tahun, namun belum ada satupun dari tujuan pasukan agresor yang dicapai. Alih-alih militer Yaman bisa ditundukkan, mereka justru memamerkan prestasi barunya, yaitu tempat-tempat peluncuran rudal balistik di bawah tanah. Prestasi inilah yang semakin membuat musuh kebingungan dan kehabisan cara untuk membuat Yaman bertekuk lutut.

 

Pusat-pusat peluncur rudal balistik di bawah tanah yang dipamerkan baru-baru ini bertujuan untuk memperbanyak opsi dan memperluas operasi dan serangan balasan terhadap pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi. Langkah tersebut juga dalam kerangka memperkuat kemampuan rudal dan meningkatkan level efisiensinya di medan tempur.

 

Selain itu, penunjukkan tempat-tempat peluncur tersebut juga untuk membantah klaim pasukan koalisi tentang penghancuran pusat-pusat peluncur rudal balistik Yaman. Yang pasti, prestasi baru ini telah membuat pasukan agresor menemui jalan buntu dan kebingungan.

 

Selama tiga tahun lalu, unit-unit rudal Yaman telah berulang kali menarget berbagai posisi srategis pasukan koalisi dan pasukan bayarannya, dan menimbulkan banyak kerugian. Penggunaan pusat-pusat peluncur rudal di bawah tanah akan semakin meningkatkan kekuatan pertahanan pasukan Yaman.

Juru bicara Gerakan Rakyat Yaman Ansarullah, Mohammad Abdussalam

 

Kesuksesan serangan unit-unit rudal Yaman ke posisi stategis militer Arab Saudi menunjukkan inefisiensi senjata-senjata Amerika Serikat yang dibeli Riyadh termasuk sistem rudal Patriot. Peluncuran pusat-pusat peluncur rudal balistik bawah tanah juga telah mengakhiri semua ilusi para pejabat Arab Saudi dan sekutunya untuk menghancurkan cadangan rudal pasukan Yaman.

 

Prestasi besar dan berharga tersebut diraih pasukan Yaman ketika sedang menghadapi perang selama lebih dari tiga tahun. Hal ini membuktikan bahwa serangan rudal Yaman ke posisi militer Arab Saudi tidak menghadapi pembatasan, bahkan kini rakyat Yaman memiliki kesiapan untuk memperluas operasinya dalam menghadapi pasukan agresor.

 

Dalam kondisi seperti itu, tidak ada jalan bagi pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi kecuali menyerah kepada kekalahannya di Yaman. Pengumuman kesiapan Yaman untuk meningkatkan serangan balasan terhadap pasukan agresor di tahun keempat invasi militer Arab Saudi ke negara itu menunjukkan bahwa Yaman masih tetap kuat dan mengontrol arena petuaalangan lawan. (RA)

 

Tags