Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, mengumumkan kapal perusak Amerika Serikat, USS Gravely, menjadi sasaran serangan rudal pasukan negara ini di Laut Merah.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan, pasukan negara ini menyerang sebuah kapal milik Angkatan Laut Amerika Serikat, untuk membalas serangan terbaru AS dan Inggris ke Yaman.
Anggota Biro Politik Ansarullah Yaman, mengatakan operasi militer terhadap Rezim Zionis, akan dilanjutkan hingga agresi militer ke Gaza, berakhir.
Komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, mengabarkan kesiapan kapal perang Shahid Abu Mahdi, untuk menghadapi musuh di perairan kawasan.
Cina menyebut perjalanan kapal perusak militer AS melalui Selat Taiwan sebagai hal yang problematis dan provokatif setelah pemilu Taiwan baru-baru ini.
Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, secara implisit mengakui tewasnya dua tentara negara itu di perairan Somalia, dekat Laut Merah.
Pusat Komando Militer Amerika Serikat di Timur Tengah, CENTCOM, mengumumkan Yaman, menembakkan rudal anti-kapal laut ke salah satu kapal perusak AS, di Laut Merah.
Sejumlah media internasional mengabarkan serangan baru pasukan Amerika Serikat, ke Yaman, secara sepihak.
Sehari setelah disetujuinya rancangan resolusi yang diusulkan oleh Amerika Serikat yang mengutuk apa yang disebut sebagai serangan Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah, Washington menargetkan Yaman dalam babak baru petualangannya di kawasan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, mengatakan serangan besar terhadap kapal-kapal AS, di Laut Merah, dilakukan menggunakan drone berteknologi canggih.