Pars Today
Dalam aksi provokatif berdalih melindungi pelayaran maritim internasional, baru-baru ini Inggris mengirim kembali sebuah kapal perang ke Laut Merah.
Perusahaan Keamanan Maritim Inggris, Ambrey, menerima laporan tentang aktivitas mencurigakan dari dua kapal dagang di Laut Merah.
Wakil Perdana Menteri Pemerintahan Penyelamatan Nasional Yaman menekankan bahwa Amerika Serikat berbohong tentang operasi tentaranya yang berupaya memperkuat kehadirannya di kawasan dengan memiliterisasi Laut Merah untuk menutupi kegagalan Israel di Jalur Gaza.
Wakil dan duta besar Iran di PBB seraya menepis klaim Amerika dan rezim Zionis di Sidang Dewan Keamanan terkait Laut Merah, memperingatkan segala bentuk langkah provokatif Amerika Serikat.
Stasiun televisi Lebanon, mengutip sumber terpercaya mengabarkan serangan ke dua kapal Rezim Zionis, di Laut Merah, pada tanggal 4 Januari lalu.
Salah seorang pejabat Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman, menanggapi ancaman terbaru Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.
Media mengabarkan naiknya secara luar biasa biaya kapal dari Asia ke Eropa, melalui Laut Merah, karena instabilitas di kawasan.
12 negara anggota Koalisi Maritim Amerika Serikat, dalam pernyataannya selain mengakui penolakan negara-negara dunia untuk melintasi Laut Merah, juga meminta Ansarullah untuk menghentikan serangan ke kapal-kapal dagang.
Surat kabar Amerika Serikat, mengutip sejumlah pejabat Gedung Putih, mengatakan kesulitan dalam melancarkan serangan ke posisi-posisi pasukan Yaman.
Menanggapi berlanjutnya aksi pembunuhan dan genosida yang dilakukan tentara rezim Zionis terhadap masyarakat Gaza yang tidak berdaya, militer Yaman menargetkan kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan.