Sidang darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelidiki masalah serangan hukuman Iran terhadap rezim Zionis diadakan pada Minggu (14/4) malam, berubah menjadi ajang konfrontasi antara negara-negara pendukung Iran dan blok Barat yang mendukung rezim Zionis. Selain perwakilan rezim Zionis, perwakilan Iran dan Suriah juga hadir dalam sidang itu.
Salah satu surat kabar Israel, mengecam upaya sebagian media dan jenderal Zionis, untuk menampilkan seolah-olah dampak dan bahaya serangan balasan Iran, tidak berharga.
Menanggapi serangan bersenjata rezim Zionis terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, ibu kota Suriah, Republik Islam Iran melancarkan serangan drone dan rudal langsung terhadap sasaran militer di Wilayah Pendudukan pada Minggu dini hari (14/4/2024).
Salah satu sumber terpercaya mengatakan, setelah serangan balasan Iran, semalam, Rezim Zionis, sepenuhnya menyadari bahwa Iran, mampu menghancurkan semua target yang diinginkan di Israel.
Setelah serangan rezim Zionis Israel ke gedung Konsulat Republik Islam Iran di Damaskus, bayangan atas respons Tehran terhadap kejahatan ini sangat membebani Israel.
Gerakan perlawanan Islam Lebanon, menyerang markas komando pertahanan udara, pangkalan rudal dan artileri Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, dengan rudal.
Gerakan perlawanan Islam Lebanon, mengumumkan telah membombardir markas komando pasukan Israel, di Liman dan konsentrasi pasukan Zionis, di belakang pangkalan militer Jal Al Alam.
Media-media Rezim Zionis, mengabarkan menyusul serangan rudal ke utara Wilayah pendudukan, sirene bahaya rudal diaktifkan di seluruh Dataran Tinggi Golan.
Kelompok perlawanan Islam Lebanon, Hizbullah sekali lagi menyerang pangkalan-pangkalan militer rezim Zionis Israel di utara wilayah Palestina yang diduduki dengan rudal.
Gerakan perlawanan Islam Lebanon, Hizbullah, mengabarkan gelombang serangan rudal baru ke posisi Rezim Zionis, di Wilayah pendudukan.