Hizbullah Tolak Pencopotan Menteri Informasi Lebanon
Para menteri dari Gerakan Amal dan Hizbullah Lebanon menentang pencopotan atau pengunduran diri menteri informasi negara itu.
Seperti dilaporkan televisi Aljazeera, Sabtu (6/11/2021), sumber yang dekat dengan menteri Hizbullah dan Gerakan Amal mengatakan, mereka menentang pencopotan Menteri Informasi George Kordahi atau memaksanya mengundurkan diri atas komentarnya tentang perang Yaman.
Menurut sumber itu, para menteri dari Hizbullah dan Gerakan Amal menekankan tuntutan mereka untuk mencopot Tariq al-Bitar, hakim yang mengusut kasus ledakan di pelabuhan Beirut.
Kordahi dalam sebuah acara televisi mengecam agresi Arab Saudi dan mengatakan, Gerakan Ansarullah Yaman hanya membela diri dari serangan itu selama bertahun-tahun.
"Saya percaya bahwa perang di Yaman adalah perang yang sia-sia dan harus dihentikan. Rakyat Yaman membela diri, haruskah bangsa seperti itu diserang?" tegasnya.
Pernyataan ini membuat negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk Persia (P-GCC) memutuskan hubungan mereka dengan Lebanon.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Kuwait telah menarik duta besarnya dari Beirut dan meminta duta besar Lebanon untuk meninggalkan negara mereka.
Pada Kamis lalu, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati meminta George Kordahi untuk menjadikan kepentingan nasional Lebanon sebagai "prioritas."
"Saya meminta menteri informasi untuk mendengarkan hati nuraninya, mengambil posisi yang harus diambil, dan mengutamakan kepentingan nasional," kata Mikati.
Menanggapi seruan itu, Kordahi mengatakan ia tidak akan mengundurkan diri atau mengubah sikapnya. (RM)