Nov 29, 2021 20:20 Asia/Jakarta
  • Motif Lawatan Presiden Lebanon ke Qatar

Presiden Lebanon Michel Aoun mengunjungi Qatar dan bertemu dengan Emir Tamim bin Hamad Al Thani guna membahas hubungan bilateral dan dukungan Doha untuk Beirut.

Kunjungan Michel Aoun ke Qatar sebagai bagian dari kehadirannya dalam upacara pembukaan pertandingan sepak bola Piala Arab. Tetapi, ini sebenarnya ada alasan yang lebih penting dari kunjungan presiden Lebanon ke Qatar dari sekedar menghadiri even olahraga itu.

Lebanon menghadapi krisis internal selama dua tahun terakhir yang dimulai dengan protes rakyat pada Oktober 2019, yang menyebabkan pengunduran diri Saad al-Hariri dari jabatannya sebagai perdana menteri yang digantikan oleh Hassan Diab. Ledakan besar yang terjadi pada 4 Agustus 2020 di pelabuhan Beirut menandai awal dari krisis baru di Lebanon, yang menyebabkan pengunduran diri Diab dan kebuntuan politik selama 13 bulan, dan akhirnya Najib Mikati sebagai perdana menteri.

Dengan meredanya kebuntuan politik internal, Arab Saudi menciptakan krisis baru bagi Lebanon. Berbicara kepada jaringan media Al-Jazeera Qatar sebulan sebelum menjabat, Menteri Informasi Lebanon George Kordahi mengkritik perang Arab Saudi melawan Yaman, dan menyebutnya sebagai perang yang sia-sia, sambil mengatakan bahwa Ansarullah Yaman memiliki hak untuk mempertahankan diri dalam perang ini. Statemen tersebut, menyulut tekanan berat Arab Saudi dan sekutu Arabnya terhadap Lebanon, sehingga negara itu kembali menghadapi masalah politik di dalam dan luar negeri semakin memanas.

Kunjungan Michel Aoun ke Qatar terkait dengan krisis internal dan ketegangan dalam hubungan negara itu dengan Arab Saudi. Pemerintah Qatar adalah salah satu negara Arab yang tidak banyak bergerak untuk menciptakan ketegangan di kawasan itu, terutama sejak Sheikh Tamim menjadi emir di negara ini.

 

Emir Qatar

 

Meskipun Doha telah memihak Riyadh dalam ketegangan baru-baru ini antara Beirut dan Riyadh, tapi Doha tidak mengambil sikap keras seperti UEA dan Bahrain. Dengan demikian, lawatan Aoun ke Qatar dan bertemu dengan Sheikh Tamim untuk meminta Doha untuk melakukan mediasi antara Riyadh dan Beirut, yang juga sejalan dengan pendekatan mediasi kebijakan luar negeri Qatar.

Bulan lalu, Kantor Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengumumkan bahwa Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani akan memediasi penyelesaian krisis dalam hubungan antara Beirut dengan Riyadh dan beberapa negara Teluk Arab.

Selain itu, Aoun juga mengharapkan dukungan dan bantuan dari Qatar untuk mengatasi krisis ekonomi yang parah di Lebanon. Qatar adalah negara dengan kekuatan dan kemampuan ekonomi yang tinggi, dan juga menggunakan bantuan ekonomi ke negara-negara Arab sebagai salah satu pengungkit pengaruh di dunia Arab. Oleh karena itu, Aoun mengharapkan Qatar memberikan bantuan keuangan ke Lebanon dalam situasi saat ini, yang menghadapi krisis ekonomi yang parah.

Dalam hal ini, Presiden Lebanon Michel Aoun dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Qatar Al-Raya yang meminta Emir Qatar untuk menanamkan investasi di Lebanon.

Poin terakhir, tidak seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Qatar tidak mengambil pendekatan yang ketat terhadap perkembangan internal Lebanon, dan pada tahun 2008 memediasi pihak-pihak yang berkonflik di Lebanon untuk membuka jalan bagi diakhirinya konflik internal di negara tersebut.(PH)

Tags