Penghambaan; Pesan Doa Hari Kelima Bulan Ramadan
(last modified Sat, 11 Jun 2016 02:41:11 GMT )
Jun 11, 2016 09:41 Asia/Jakarta

Di hari kelima bulan Ramadan kita membaca: Allahummaj’alni Fiihi Minal Mustaghfiriina Waj’alni Fiihi Min ‘Ibaadikas Shalihiina Waj'alni Fiihi Min Auliyaaikal Muqarrabiina Bira'fatika Yaa Arhamar Raahimiina

Ya Allah...

 

Jadikanlah aku di antara orang-orang yang memohon ampunan. Jadikanlah aku sebagai hamba-Mu yang saleh dan setia. Jadikanlah aku diantara auliya-Mu yang dekat di sisi-Mu dengan kelembutan-Mu. Wahai Zat Yang Maha Pengasih di antara semua pengasih.

 

Dalam doa hari kelima bulan Ramadhan ada tiga tema penting; beristigfar dan bertaubat, hamba yang saleh dan para wali Allah. Doa hari keempat ini menekankan pentingnya penghambaan kepada Allah Swt.

 

Langkah pertama dalam penghambaan:

 

Imam Ridha as berkata, "Langkah pertama dalam penghambaan adalah mengenal Allah dan prinsip dalam mengenal-Nya adalah mengesakan-Nya." (Uyun Akbar ar-Ridha, jilid 1, hal 12)

 

Posisi ibadah dan penghambaan:

 

1. Tujuan penciptaan

 

Allah Swt berfirman, "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. 51: 58)

 

2. Kemenangan

 

Imam Ali as berkata, "Ibadah adalah kemenangan." (Ghurar al-Hikam, tentang abd)

 

3. Tanda perhatian Allah

 

Imam Ali as berkata, "Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka  Allah akan mengajarkannya ibadah yang baik." (Ghurar al-Hikam, tentang abd)

 

4. Perantara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah

 

Imam Ali as berkata, "Tidak ada yang dapat mendekatkan manusia kepada Allah seperti ibadah." (Ghurar al-Hikam, tentang abd)

 

Syarat ibadah

 

1. Pengetahuan agama

 

Imam Sajjad as berkata, "Tidak ada ibadah yang sempurna tanpa pengetahuan dan makrifat." (Bihar al-Anwar, jilid 78, hal 138)

 

2. Kesadaran

 

Imam Ali as berkata, "Tidak ada kebaikan dalam ibadah tanpa kesadaran." (Ghurar al-Hikam, tentang abd)

 

3. Kehadiran hati

 

Rasulullah Saw bersabda, "Beribadah engkau seakan-akan melihat-Nya. Bila engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." (Kanz al-Ummal, hadis 5250)