Operasi Al-Khudaira; Penekanan Muqawama Palestina Lawan Rezim Israel
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i117902-operasi_al_khudaira_penekanan_muqawama_palestina_lawan_rezim_israel
Operasi gugur syahid warga Palestina melawan militer rezim Zionis Israel masih terus berlanjut.
(last modified 2025-12-02T14:34:16+00:00 )
Mar 28, 2022 19:54 Asia/Jakarta
  • Perjuangan rakyat Palestina (dok)
    Perjuangan rakyat Palestina (dok)

Operasi gugur syahid warga Palestina melawan militer rezim Zionis Israel masih terus berlanjut.

Kejahatan rezim Zionis Israel terhadap bangsa Palestina pun tak berhenti. Militer Israel setiap hari melakukan kekerasan terhadap rakyat Palestina. Sementara itu, negara-negara Arab tanpa mengindahkan kekerasan yang meluas ini, masih melanjutkan proses normalisasi hubungan dengan rezim ilegal Israel. Di kondisi seperti ini, rakyat Palestina mengagendakan operasi gugur syahid. Di operasi terbaru di Al-Khudaira, yang berdekatan dengan Tel Aviv dan Haifa, dua tentara Israel tewas dan empat lainnya terluka. Sejak awal Maret ini telah terjadi sembilan operasi di berbagai wilayah Palestina pendudukan dan berhasil menewaskan sembilan Zionis dan melukai 25 lainnya.

Tentara Israel

Operasi gugur syahid warga Palestina ini membawa sejumlah pesan penting.

Bangsa Palestina menilai operasi gugur syahid sebagai bentuk muqawama melawan kejahatan rezim Zionis Israel. Faktanya, operasi Al-Khudaira mengindikasikan stabilitas rakyat Palestina dan keinginan mereka untuk menghadapi rezim ilegal Zionis dengan menggunakan semua cara dan sarana yang tersedia. Operasi ini menunjukkan perlawanan Palestina dan keputusan independen mereka.

Poin penting lain adalah operasi ini bersamaan dengan pertemuan Negev. Menteri luar negeri dari empat negara Arab, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Maroko tiba di Israel untuk menghadiri pertemuan yang dihadiri Menlu rezim ilegal Israel, Yair Lapid dan Menlu AS, Antony Blinken di Negev, selatan Palestina pendudukan.

Seperti yang dijelaskan Hizbullah Lebanon saat merespon operasi Al-Khudaira, rakyat Palestina menilai operasi ini paling penting dan efektif sebagai balasan praktis atas pertemuan sejumlah negara Arab dengan pemimpin rezim Zionis. Di statemen Gerakan Jihad Islam Palestina dijelaskan bahwa operasi mati syahid Al-Khudaira adalah respon atas pertemuan jahat di Negev pendudukan yang dihadiri sejumlah menlu negara Arab.

Poin lain adalah berlanjutnya operasi gugur syahid mengindikasikan lemahnya sistem keamanan rezim penjajah al-Quds. Selama beberapa bulan terakhir, pejabat Israel berulang kali memperingatkan lemahnya sistem keamanan di Palestina pendudukan. Sepertinya statemen kelompok teroris Daesh dan pengakuannya bertanggung jawab atas operasi ini, juga tidak mampu menutupi lemahnya keamanan ini.

Sejumlah pengamat menyebutkan, statemen Daesh dan pengakuannya bertanggung jawab atas operasi bersenjata terhadap Israel sepertinya sandiwara menupu Tel Aviv untuk mereduksi semangat rakyat Palestina untuk menggelar operasi baru dan sebuah bentuk metode untuk menutupi lemahnya sistem keamanan rezim ini di antara warga Zionis.

Poin penting lainnya adalah rakyat Palestina dengan aksi gugur syahirnya selain melakukan tindakan preemtive terhadap pemukim Zionis, juga memperingatkan kepada mereka atas berlanjutnya kejahatan pemukim Zionis. Dawud Shahab, anggota senior Gerakan Jihad Islam Palestina saat merespon operasi mati syahid di Al-Khudaira, di selatan Haifa mengatakan, operasi ini sebuah operasi yang membawa pesan pertahanan kuat kepada pemukim Zionis dan militer rezim penjajah yang dengan darah dingin membantai ratusan orang.

Kini Zionis harus lebih memperhatikan peringatan bangsa Palestina dan menyikapi serius operasi mati syahid ini. Berlanjutnya kejahatan rezim Zionis akan meningkatkan bentrokan di antara kedua pihak. (MF)