Transformasi Asia Barat, 30 Juli 2022
Perkembangan di negara-negara Asia Barat selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti Nasrullah: Prestasi Kami Berkat Asyura!
Selain itu, masih ada isu-isu lain seperti Demonstran Irak Terobos Masuk Zona Hijau di Baghdad, Pejabat Qatar: Hubungan Kami dengan Rusia sangat Spesial, Pasukan Suriah dan Rusia Siap Hadapi Serangan Turki, Menlu Lebanon: Barat Protes Pengiriman Tepung ke Negara Kami, Menhan Yaman: Koalisi Saudi akan Masuk Tong Sampah Sejarah, Perusahaan Gas UEA di Irak Dihantam Roket, Siapa Pelakunya ? Menteri Bahrain Dipecat Gara-gara Menolak Berjabat Tangan dengan Dubes Israel. Herzog: Soal Agen Yahudi yang Ditutup Rusia, Lebih Baik Diam.
Nasrullah: Prestasi Kami Berkat Asyura!
Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menekankan bahwa pencapaian yang telah diraih selama ini berkat Asyura Imam Hussein.
Sayid Hassan Nasrullah pada peringatan hari malam pertama Muharram pada Jumat (29/7/2022) malam mengatakan, "Perlawanan Islam dan Karbala, Asyura, Imam Hussain dan Hazrat Zainab (saw) tidak dapat dipisahkan,".
"Ketika kita berbicara tentang perlawanan Islam Lebanon selama 40 tahun; ada jihad, kesabaran, pengorbanan, stabilitas, kemenangan dan prestasi. Semua yang kita miliki dari Asyura Imam Hussein," ujar Nasrullah.
"Dengan kebangkitan Asyura, jalan kami dan rakyat terus berlanjut dengan kekuatan, vitalitas, antusiasme, kesabaran, ketabahan, persiapan, pengorbanan, harapan dan keimanan kepada Allah swt," tegasnya.
Nasrullah juga mengucapkan selamat kepada negara-negara Arab dan Islam pada tahun baru lunar dan berharap bahwa umat Islam dan khususnya rakyat Lebanon memiliki tahun yang baik di tahun baru.
Ia juga mengungkapkan, "Selama 40 tahun terakhir, sejak tahun 1982, kita telah melihat kemajuan yang sangat baik dari segi kuantitas dan kualitas dalam kebangkitan Muharram,".
Demonstran Irak Terobos Masuk Zona Hijau di Baghdad
Media Irak mengabarkan masuknya sejumlah demonstran negara ini ke Zona Hijau yang dijaga ketat oleh militer, setelah menggelar aksi di dekat salah satu pintu masuk area tersebut.
"Puluhan ribu demonstran turun ke jalan, dan menggelar aksi di Bundaran Al Tahrir, Baghdad, memprotes kandidasi Mohammed Shaya'a Al Sudani untuk menjabat posisi Perdana Menteri Irak," lapor stasiun televisi Al Sumaria, Rabu (27/7/2022) sore.
Menurut keterangan TV Al Sumaria, setelah menggelar aksi di Bundaran Al Tahrir, pada demonstran bergerak menuju Zona Hijau, Baghdad.
Tidak lama setelah tiba di Zona Hijau yang berada dalam penjagaan ketat aparat keamanan itu, para demonstran berkumpul di salah satu pintu masuk Zona Hijau.
Meskipun dihalangi aparat keamanan Irak, yang terus berusaha membubarkan massa, namun para demonstran merusak pembatas beton di Zona Hijau, dan memasuki wilayah itu.
PM Irak Mustafa Al Kadhimi, meminta para demonstran untuk menggelar aksinya secara damai, dan segera keluar dari Zona Hijau. Di sisi lain, sejumlah banyak demonstran juga dikabarkan memasuki gedung Parlemen negara itu.
Pejabat Qatar: Hubungan Kami dengan Rusia sangat Spesial
Duta Besar Qatar untuk Rusia dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa hubungan Doha dan Moskow sangat spesial dan bersahabat.
Di tengah upaya Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia, Dubes Qatar di Moskow, mengaku gembira atas hubungan baik negaranya dengan Rusia.
Ahmed bin Nasser bin Jasim Al Thani, seperti dikutip kantor berita TASS, Rabu (27/7/2022) menuturkan, "Hubungan Qatar dan Rusia sudah berlangsung sangat lama, tradisional, dan didasarkan pada sikap saling memahami, serta menguntungkan kedua pihak."
Ia menambahkan, "Hubungan Qatar dan Rusia, bersahabat, dan di masa depan juga masih akan tetap bersahabat."
Dubes Qatar menegaskan, "Kami memiliki hubungan yang sangat spesial dan bersahabat dengan Federasi Rusia."
Pada saat yang sama, Ahmed bin Nasser bin Jasim Al Thani memuji vaksin Corona buatan Rusia, Sputnik V, dan menurutnya vaksin tersebut adalah vaksin yang bagus.
"Vaksin Sputnik V adalah vaksin yang bagus, kami punya banyak tamu dari Rusia, yang sudah divaksin dengan Sputnik V, dan tidak ada keluhan apa pun. Kami menyambut baik kedatangan mereka," pungkasnya.
Pasukan Suriah dan Rusia Siap Hadapi Serangan Turki
Media Rusia mengabarkan pendirian tiga pangkalan militer bersama pasukan Rusia dan Suriah untuk menghadapi serangan militer Turki.
"Pejabat Rusia mengabarkan dalam beberapa minggu terakhir, wilayah utara Suriah menjadi arena pergerakan Moskow dan Damaskus untuk menghadapi Turki, dan kedua negara membangun pangkalan militer bersama di wilayah-wilayah yang diduduki milisi bersenjata Kurdi," tulis Sputnik, Rabu (27/7/2022).
Pangkalan militer bersama Rusia dan Suriah dibangun di wilayah utara Provinsi Raqqa, dan di jalur perlintasan jalan raya strategis M-4, di sisi lain, pasukan Suriah siap membangun pangkalan-pangkalan lain.
Pasukan Suriah dan Rusia sudah menempatkan peralatan tempur baru di pangkalan ini untuk digunakan menghadapi aksi militer Turki.
Pada saat yang sama, Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Suriah mengumumkan kesiapan penuh pasukan negara ini untuk melawan segala bentuk serangan Turki ke wilayahnya.
Militer Suriah juga dikabarkan sudah mengirimkan tank, peralatan tempur dan pasukan lebih banyak ke Raqqa.
Menlu Lebanon: Barat Protes Pengiriman Tepung ke Negara Kami
Menteri Luar Negeri Lebanon mengatakan, tidak lama setelah kapal pengangkut tepung dan barli, memasuki Tripoli, protes dan peringatan dari beberapa negara Barat diterima Beirut
Abdallah Bou Habib, Jumat (29/7/2022) menuturkan, "Setelah sebuah kapal pengangkut tepung dan barli berbendera Suriah, memasuki Tripoli, kami menerima nota protes dan peringatan dari sejumlah negara Barat."
Ia menambahkan, "Saat ini kami sedang memeriksa kapal tersebut, namun kami belum mengetahui asal bahan makanan itu, nanti kami akan mengambil keputusan yang tepat."
Pada saat yang sama, Menlu Lebanon mengabarkan bahwa pemerintah Ukraina, telah menuduh Rusia, mencuri kapal tersebut.
Di sisi lain, Abdallah Bou Habib mengaku optimis atas kemungkinan tercapainya kesepakatan dengan Rezim Zionis, lewat mediasi Amerika Serikat terkait penetapan batas laut.
Menurut keterangan Menlu Lebanon, mediator AS, Amos Hochstein akan mengunjungi Beirut, untuk menyampaikan pesan pejabat Zionis ke pemerintah Lebanon.
Menhan Yaman: Koalisi Saudi akan Masuk Tong Sampah Sejarah
Menteri Pertahanan Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman mengatakan, Koalisi Arab Saudi terus melanjutkan langkah yang tak jelas ujungnya, dan pada akhirnya akan masuk tong sampah sejarah.
Dikutip stasiun televisi Al Masirah, Senin (25/7/2022), Mohammed Nasser Al Atefi, saat meninjau front-front operasi di Provinsi Al Jawf menuturkan, "Hari ini Angkatan Bersenjata Yaman lebih dari sebelumnya, memiliki seluruh elemen kekuatan persenjataan strategis dan pencegahan."
Menurut Menhan Yaman, setiap tangan pihak yang ingin menyerang wilayah negara ini, pasti akan dipotong. Ketika Saudi mengira bahwa jika berhasil menggabungkan Provinsi Al Jawf dengan wilayahnya, maka saat itu ia bisa menguasai seluruh wilayah Yaman yang lain.
Parlemen Yaman sehari sebelumnya memprotes penyalahgunaan kesepakatan gencatan senjata oleh Koalisi Saudi, dan menegaskan bahwa tujuan gencatan senjata adalah membuktikan niat baik yang merupakan pendahuluan bagi solusi komprehensif dan adil guna menyelesaikan krisis Yaman.
Perusahaan Gas UEA di Irak Dihantam Roket, Siapa Pelakunya ?
Ladang gas Komar di Sulaymaniyah, yang terletak di utara Irak menjadi sasaran serangan roket.
Saberin News hari Selasa (26/7/2022) melaporkan, sebuah perusahaan gas Uni Emirat Arab (UEA), Dana Gas yang beroperasi di ladang gas Komar, Sulaymaniah, Irak menjadi target serangan roket.
Qadir Karam, pejabat terkait wilayah Kurdistan mengatakan bahwa serangan itu dilakukan dengan lima roket Katyusha.
Bulan lalu daerah ini juga menjadi sasaran serangan roket.
Jaafar Al-Husseini, Juru Bicara Kataib Hezbollah Irak, menanggapi serangan-serangan ini dan mengatakan bahwa kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Dinas Intelijen Turki bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut.
Al-Hosseini menyatakan bahwa masalah ini telah dipastikan setelah upaya intelijen dan keamanan, dan meminta pasukan Al-Hashd al-Shaabi Irak untuk mengejar para pelaku serangan ini dan menyerahkan mereka ke sistem peradilan untuk diadili secara hukum.
Raja Yordania: Semua Negara Ingin Jalin Hubungan Baik dengan Iran
Raja Yordania mengatakan semua negara ingin menjalin hubungan baik dengan Iran, dan hubungan ini harus didasarkan pada prinsip saling menghormati, bertetangga yang baik dan menghormati kedaulatan.
Abdullah II, Minggu (24/7/2022), dalam wawancara dengan surat kabar Al Ra'i menuturkan, "Yordania tidak menginginkan ketegangan di kawasan, dan menganggap dialog sebagai solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan."
Abdullah II juga menyinggung masalah Palestina dan menuturkan, "Palestina adalah masalah pertama, dan merupakan kunci perdamaian serta stabilitas permanen dan menyeluruh."
Raja Yordania menegaskan, "Jika kezaliman terhadap bangsa Palestina tidak dihentikan, maka bangsa ini tidak akan bisa meraih haknya dalam kemerdekaan dan menjadi negara independen, dan perdamaian serta stabilitas tidak akan pernah terwujud di kawasan."
Menteri Bahrain Dipecat Gara-gara Menolak Berjabat Tangan dengan Dubes Israel
Raja Bahrain mencopot menteri warisan budaya negara ini karena menolak berjabat tangan dengan dubes rezim Zionis Israel dan menentang normalisasi hubungan Manama dengan Tel Aviv.
Pemerintah Bahrain dan Rezim Zionis Israel di tahun 2020 dan dengan mediasi Presiden AS saat itu, Donald Trump, menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan, tapi sejak saat itu hingga kini, penentangan rakyat Bahrain atas normalisasi ini menjadi kendala serius bagi pengembangan hubungan Tel Aviv-Manama.
Menurut laporan Shehab News, baru-baru ini di rumah dubes AS di Manama digelar acara yang dihadiri Dubes Israel di Bahrain, Eitan Na'eh.
Selama acara tersebut Menteri Kebudayaan Bahrain, Shaikha Mai bint Mohammad Al Khalifa seraya menolak berjabat tangan dengan dubes Israel, juga menentang normalisasi hubungan dengan rezim ini.
Menyusul peristiwa tersebut, Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa langsung memecat menteri kebudayaan negaranya.
Kesepakatan normalisasi hubungan antara pemerintah Bahrain dan Israel terus menuai protes dan respon keras serta luas dari warga Bahrain.
Herzog: Soal Agen Yahudi yang Ditutup Rusia, Lebih Baik Diam
Pemimpin Rezim Zionis Israel di tengah meningkatnya ketegangan Tel Aviv dan Moskow, menganjurkan lebih baik diam dalam menanggapi penutupan lembaga Yahudi, Jewish Agency oleh pemerintah Rusia.
Isaac Herzog, Selasa (26/7/2022) seperti dikutip situs i24 menuturkan, "Jelas bahwa saya menaruh perhatian besar pada masalah terkait aktivitas Jewish Agency di Rusia yang menyedot perhatian kita dalam beberapa hari terakhir, dan dalam kasus ini saya berkomitmen pada dua hal, salah satunya aturan yang mengatakan di beberapa kasus diam lebih penting, saya yakin kasus ini termasuk di dalamnya."
Ia menambahkan, "Menurut saya semakin sedikit kita berkomentar, akan lebih baik, dan akan membantu kita menghadapi seluruh masalah dengan benar, kedua, saya percaya penuh kepada Perdana Menteri Yair Lapid."
Menurut Herzog, Rusia, secara umum di dunia dan di kawasan adalah negara penting. Banyak skenario yang bisa terjadi terkait ketegangan ini, dan ada puluhan alasan untuk membesar-besarkan masalah ini.
"Saran saya, kita tidak masuk ke dalam analisa, terkadang apa yang kita lihat ternyata kita tidak pahami, dan apa yang kita lihat dari sini, tidak bisa dilihat dari sisi lain. Mari kita beri kesempatan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi, lebih sedikit berbicara, lebih banyak bekerja, itu lebih baik," pungkasnya.