Sekjen OPEC: Iran Mainkan Peran Penting di Stabilitas Pasar Minyak
(last modified Mon, 01 Aug 2022 06:48:55 GMT )
Aug 01, 2022 13:48 Asia/Jakarta
  • Sekjen OPEC Haitham al-Ghais
    Sekjen OPEC Haitham al-Ghais

Sekjen baru OPEC, Haitham al-Ghais menyebut Iran sebagai negara pendiri terpenting organisasi ini yang memainkan peran penting di stabilitas pasar minyak.

Menurut Koran al-Rai al-Youm Kuwait, Haitham al-Ghais mengungkapkan, Iran dan Venezuela negara penting pendiri OPEC dan peran mereka sangat besar di stabilitas pasar, dan kekuatan OPEC adalah kohesi dan solidaritas negara-negaranya terlepas dari semua kondisi dunia di sekitarnya.

"Pesan konstan OPEC kepada dunia adalah bahwa pengurangan investasi minyak akan menaikkan harga, 500 miliar dolar per tahun adalah investasi yang dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat produksi saat ini pada 100 juta barel per hari," tambah Haitham.

Ia menambahkan, kenaikan harga terbaru minyak tidak hanya dikarenakan krisis Ukraina, tapi menurunnya kapasitas produksi tambahan, pemulihan kondisi permintaan, turunnya investasi di kilang minyak dan gelombang penutupan kilang minyak adalah faktor kenaikan harga turunan minyak.

Sekjen OPEC seraya menambahkan bahwa dunia membutuhkan 12 triliun dolar dalam investasi minyak untuk 25 tahun ke depan, dan kami memperkirakan permintaan akan meningkat sebesar 3,4 juta barel per hari tahun ini, menambahkan, bursa minyak di London dan New York menentukan harga minyak Brent dan West Texas, bukan OPEC dan sejumlah negara konsumen di Eropa, Asia dan AS yang menyerah cadangan minyaknya untuk menurunkan harga.

Sekjen OPEC seraya mengisyaratkan bahwa organisasi ini menyambut energi terbarukan dan bersih, serta minyak dan gas akan tetap menjadi pilar utama menjelaskan, "Kami membutuhkan sebuah peta jalan yang mencakup semua pihak untuk menemukan solusi guna memenuhi kebutuhan energi dunia."

Sekjen baru OPEC menjabat ketua sidang OPEC Plus pada 3 Agustus. Anggota OPEC Plus di pertemuan ini akan berunding membahas dilanjutkannya produk minyak dengan kapasitas saat ini di bulan September meski ada permintaan Amerika untuk menambah produksi. (MF)