Hamas Sambut Dimulainya kembali Hubungan Iran dan Arab Saudi
Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyambut kesepakatan Tehran dan Riyadh untuk memulai kembali hubungan bilateral.
Selama perundingan Iran dan Arab Saudi di kota Beijing, kedua negara pada hari Jumat (10/3/2023) sepakat setelah tujuh tahun akan memulai kembali hubungan diplomatiknya.
Berdasarkan kesepakatan kedua negara, menlu Iran dan Arab Saudi selain menggelar pertemuan, juga maksimal dua bulan akan mempersiapkan implementasi pertukaran dubes dan pembukaan kedutaan besar serta seluruh persyaratan untuk memulai hubungan.
Menurut laporan Tansim News Sabtu (11/3/2023), Hamas dalam statemennya menyatakan, "Kami menyambut kesepakatan dimulainya kembali hubungan antara Arab Saudi dan Iran, dan kami menilainya sebagai langkah penting bagi persatuan umat Islam serta terealisasinya stabilitas di kawasan."
Khalil al-Hayya, anggota Biro Politik Hamas juga merespon kesepakatan Iran dan Arab Saudi, dan mengatakan, "Kami menilai kesepakatan Iran dan Arab Saudi untuk memulai kembali hubungan sebagai langkah penting bagi persatuan umat, pengokohan keamanan dan kesepahaman antara negara-negara Arab dan Islam."
"Pemulihan hubungan ini akan menguntungkan isu Palestina dan dukungan terhadap perlawanan bangsa kami melawan penjajah," ungkap al-Hayya.
Republik Islam Iran dan Arab Saudi setelah pemutusan hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 2016, dan Saudi secara sepihak memutus hubungan ini, mulai Maret 2021 dimulai perundingan di tingkat keamanan dan babak kelima perundingan digelar pada Maret 2022. (MF)