Hamas Tanggapi Klaim Rezim Zionis tentang RS Al-Shifa
Gerakan Hamas bereaksi terhadap klaim rezim Zionis mengenai Rumah Sakit al-Shifa sebagai basis perlawanan, dan menyebutnya sebagai tanda kegagalan keamanan dan militer Israel.
Para pejabat rezim Zionis mengklaim bahwa pasukan perlawanan Palestina menggunakan Rumah Sakit Shifa sebagai markas mereka dan tempat menyimpan senjata dan tahanan Zionis.
Media Zionis juga mempublikasikan gambar retakan di tanah dekat Rumah Sakit Shafa dan mengklaim bahwa retakan dan lubang tersebut menandakan adanya markas bawah tanah Hamas. Namun kemudian ternyata klaim tersebut keliru, karena lubang tersebut bagian dari ventilasi ruang bawah tanah rumah sakit Shifa.
Gerakan Perlawanan Islam Hamas dalam pernyataannya hari Minggu (19/11/2023) menyebut klaim rezim Zionis tentang terowongan Hamas di bawah Rumah Sakit Al-Shifa dan penggunaan rumah sakit ini untuk menahan tahanan Zionis salah dan menyesatkan.
Dalam pernyataan tersebut, Hamas juga menegaskan bahwa pernyataan rezim Zionis tentang penggunaan Rumah Sakit Al-Shifa untuk menahan tahanan Zionis bertujuan untuk menutupi kegagalan keamanan dan militernya.
Khaled Al-Qadoumi, Wakil Hamas di Tehran juga mengundang organisasi internasional untuk menyelidiki klaim rezim Zionis tentang Rumah Sakit Al-Shifa dan menuntut pembentukan komite independen yang tidak memihak.
"Segala sesuatu yang disajikan oleh militer Zionis sebagai dokumen militer adalah kebohongan dan propaganda media untuk meningkatkan semangat para prajuritnya," ujar Al-Qadoumi.
Rezim Zionis melancarkan tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional dan hak asasi manusia dengan mengepung rumah sakit Al-Shifa pekan lalu dan kemudian memasuki gedungnya dan memaksa pasien dan staf medis untuk meninggalkan rumah sakit, yang mengakibatkan puluhan pasien terbunuh, termasuk sejumlah bayi yang baru lahir meninggal di rumah sakit ini.(PH)