Genosida di Palestina Berlanjut, Dunia hanya Bungkam
-
Anak-anak Palestina di utara Jalur Gaza, korban serangan udara rezim Zionis Israel, Sabtu (16/12/2023).
Agresi militer rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza telah memasuki hari ke-71. Serangan membabibuta militer Israel terhadap warga sipil telah menyebabkan lebih dari 19.000 warga Palestina gugur, dan lebih dari 51.000 lainnya terluka.
Sejak invasi ke Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023 hingga sekarang, Israel dengan sengaja menyasar perumahan penduduk, rumah sakit, pasar, sekolah dan fasilitas publik lainnya, bahkan tempat-tempat ibadah.
Lebih dari 100 warga Palestina gugur dan terluka dalam serangan udara militer rezim Zionis Israel di daerah pemukiman di utara Jalur Gaza. Kejahatan dan genosida ini dilakukan di tengah kebungkaman dunia internasional.
Menurut kantor berita Sama, Minggu (17/12/2023), militer Zionis melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Jabalia, dan menyebabkan 24 warga Palestina gugur syahid, termasuk beberapa anak.
90 warga Palestina juga dilaporkan terluka dalam serangan tersebut, dan banyak warga yang masih tertimbun di dalam reruntuhan bangunan rumah.
Israel telah menggunakan segala cara dan melakukan semua jenis kejahatan untuk membuat perlawanan Palestina menyerah, namun selalu gagal.
Di sisi lain, militer Israel mengebom wilayah penduduk di Deir al-Balah, dan menyebabkan 14 warga Palestina gugur dan 38 lainnya hilang tertimbun reruntuhan bangunan.
Kantor berita Sama juga melaporkan bahwa 12 warga Palestina gugur dalam serangan rezim Zionis di pusat Gaza pada Minggu pagi.
Tentara Zionis menembak mati seorang ibu dan anak perempuan Palestina di satu-satunya gereja di Gaza.
Sejak awal serangannya di Gaza, rezim Zionis telah banyak menyerang gereja, masjid, pasar, pusat perbelanjaan, rumah sakit, pusat kesehatan dan sekolah, padahal tempat-tempat ini sangat dilarang untuk diserang berdasarkan hukum perang.
Rezim Zionis telah memutus total layanan komunikasi dan internet di Gaza selama empat hari berturut-turut.
Pasukan ilegal rezim ini pada hari Sabtu menggunakan buldoser untuk menghancurkan tenda-tenda pengungsi Palestina di halaman rumah sakit Kamal Adwan dan mengubur hidup-hidup semua orang yang mengungsi di halaman rumah sakit tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina menyerukan penyelidikan internasional segera mungkin atas kejahatan terbaru yang dilakukan rezim Zionis Israel di Jalur Gaza utara, dan menuntut agar kejahatan perang ini tidak diabaikan.
Pasukan Israel menggunakan buldoser untuk melibas tenda-tenda yang menampung warga Palestina di halaman rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara pada hari Sabtu, (16/12/2023).
Menurut para dokter dan para saksi lainnya, buldoser itu melibas tenda-tenda yang menjadi tempat berlindung warga dan merusak fasilitas rumah sakit. Mereka juga mengubur hidup-hidup para korban terluka bersama jenazah syuhada di rumah sakit tersebut.
"Orang-orang dikubur hidup-hidup menggunakan buldoser. Siapa yang bisa melakukan itu? Semua yang melakukan kejahatan ini harus diadili dan dibawa ke pengadilan pidana internasional," kata seorang saksi mata kepada Al Jazeera.
Menurut keterangan jurnalis Hani Mahmoud dari Al Jazeera, buldoser Israel telah menghancurkan banyak fasilitas rumah sakit dan menghancurkan tenda-tenda di halaman rumah sakit, yang menyebabkan 20 orang tertimpa dan terkubur di bawah reruntuhan.
Beberapa video yang dibagikan di media sosial juga tampak memperlihatkan orang-orang yang tertimpa reruntuhan di depan rumah sakit Kamal Adwan.
Menurut Kemenkes Palestina, tentara Israel menghancurkan fasilitas rumah sakit bagian selatan, dan 12 bayi masih berada di dalam inkubator rumah sakit tanpa air atau makanan. Mereka juga menahan 90 warga Palestina.
Rumah sakit Kamal Adwan adalah salah satu dari 11 rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza sejak Israel melancarkan serangan militernya pada 7 Oktober 2023. (RA)









