Perlawanan Palestina: Kami Tolak Negosiasi Tanpa Penghentian Agresi di Gaza
Kelompok perlawanan Palestina menolak negosiasi gencatan senjata sementara, dan menekankan bahwa mereka tidak akan menukar tahanan tanpa penghentian agresi sepenuhnya dan penarikan pasukan rezim Zionis dari Gaza.
Situs Palestina Al-Youm melaporkan, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Jihad Islam bersikeras bahwa mereka akan bernegosiasi mengenai pertukaran tahanan hanya jika perjanjian gencatan senjata yang komprehensif tercapai dan pasukan militer Israel ditarik dari seluruh jalur Gaza.
Gerakan Jihad Islam dan Hamas menekankan posisi mereka saat ini yang menolak pertukaran tahanan maupun gencatan senjata kemanusiaan sementara, sementara pihak Israel saat ini menolak pembentukan gencatan senjata tersebut.
Mohammed Al-Hindi, Wakil Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina hari Sabtu (23/12/2023) mengatakan, "Posisi gerakan ini sepenuhnya konsisten dengan sikap Hamas dan bertentangan dengan negosiasi tahanan Israel sebelum gencatan senjata komprehensif dan penyelesaian menyeluruh penarikan pasukan rezim Zionis dari Jalur Gaza."
"Tidak ada tempat untuk pertukaran tahanan dengan gencatan senjata sementara setelah Israel melanjutkan pemboman terhadap warga sipil, sementara invasi ke Gaza tidak mencapai tujuan yang diharapkan dan hanya mengakibatkan pembunuhan warga sipil yang tidak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak, serta orang lanjut usia," ujar Al Hindi.
"Selama ini, rezim Zionis tidak mencapai apa-apa selain membakar rumah sakit dan tempat penampungan serta melakukan genosida di depan mata dunia, dan mereka ingin mengembalikan tawanan mereka dan menutup kasus ini di masa depan, tapi tetap melanjutkan agresinya di Jalur Gaza," tegasnya.(PH)
