Transformasi Asia Barat, 30 Desember 2023
-
Genosida di Gaza
Transformasi di negara-negara Asia Barat pekan lalu masih didominasi isu Palestina dan kejahatan Israel di Jalur Gaza.
Selain itu, masih ada isu-isu lain dari negara-negara Asia Barat seperti;
- Menlu Suriah: Barat Jadi Sekutu Rezim Zionis dalam Kejahatan di Gaza
- Situs Zionis: Hindari Yaman, Israel Buka Jalur Darat Lewat Negara Arab
- Suriah Tembak Jatuh Delapan Drone Israel
- Perwira Militer Israel: Orang-Orang Iran akan Mengejutkan Kita!
- Yaman: Koalisi Angkatan Laut AS di Laut Merah Tidak Sah
- Hizbullah Rilis Video Detik-Detik Rudal Hantam Pasukan Israel
Jumlah Syuhada di Gaza Melampaui Angka 21.300 Orang
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza Ashraf al-Qudra mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat serangan rezim Zionis Israel di Jalur Gaza telah mencapai 21.320 orang.
Menurut al-Qudra, jumlah korban terluka dalam serangan membabibuta militer rezim Zionis di Gaza telah mencapai 55.603 orang.
"Selama 24 jam terakhir, rezim penjajah telah melakukan 20 kejahatan, yang menyebabkan 210 warga Palestina gugur dan 360 lainnya terluka," kata jubir Kemenkes Palestina di Gaza, seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (28/12/2023)

Merujuk pada serangan rezim Zionis terhadap fasilitas medis di Gaza, al-Qudra menuturkan, penjajah sengaja menyerang 104 ambulans dan 142 institusi medis di Gaza.
Menurutnya, rumah sakit al-Shifa harus diaktifkan dan dipulihkan kembali untuk menampung dan melayani ribuan korban terluka. Dia mengatakan, organisasi internasional harus berpartisipasi dalam pemulihan kembali Kompleks Medis al-Shifa.
Kantor Informasi Palestina di Gaza juga mengumumkan bahwa jumlah jurnalis yang gugur meningkat menjadi 105 orang sejak dimulainya agresi militer Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Pada saat yang sama, militer Israel mengakui bahwa 49 tentaranya terluka dalam pertempuran dengan para pejuang perlawanan dalam 24 jam terakhir.
Selain itu, 921 tentara Israel juga terluka sejak awal serangan darat rezim ilegal ini di Gaza. Menurut pengakuan tentara Israel, dari total 921 tentara Israel, 206 tentara luka berat, 340 tentara luka sedang, dan 357 tentara lainnya luka ringan.
Militer rezim Zionis mengumumkan pada hari Kamis bahwa 3 tentara Israel tewas dalam beberapa jam terakhir.
Rezim Zionis berusaha menyembunyikan jumlah pasti dari tentara Israel yang tewas untuk menghindari tekanan publi dan politik Israel serta menutupi kegagalannya.
Jumlah pasti tentara Zionis yang terbunuh dan terluka oleh pejuang perlawanan di Gaza tentunya jauh melampaui statistik yang diumumkan Israel.
Agresi militer rezim Zionis ke Gaza menuai kecaman luas masyarakat dunia dan kawasan, namun sejauh ini organisasi-organisasi internasional, termasuk PBB, belum mampu menghentikan serangan Israel.
Agresi Milter di Gaza Tewaskan Lebih Dari 4.000 Pelajar Palestina
Kementerian Pendidikan Gaza mengumumkan lebih dari 4.000 pelajar, dan 209 staf pendidikan Palestina gugur akibat serangan militer rezim Zionis.
Menurut laporan Al Jazeera hari Kamis (28/12/2023), sebanyak 21.110 orang Palestina gugur dalam perang Gaza.

Jumlah ini setara dengan satu persen populasi Palestina di Gaza, dan isu ini menjadi alasan paling nyata terjadinya genosida terhadap warga Palestina yang dilakukan rezim Zionis.
Menurut pengumuman Kementerian Pendidikan Gaza, sejak 7 Oktober hingga 26 Desember, 4.037 pelajar dan 209 pegawai sektor pendidikan gugur akibat kebrutalan rezim Zionis terhadap Palestina di Gaza.
Selain itu, dalam periode waktu yang sama, 7.259 siswa dan 619 guru terluka dalam serangan udara dan operasi darat pasukan rezim Zionis.
Sekolah-sekolah di tiga distrik kota Gaza, Khan Younis dan Gaza Utara paling banyak mengalami kerusakan akibat serangan rezim Zionis, sehingga 74 persen dari seluruh kerusakan terjadi di wilayah tersebut.
Kementerian Pendidikan Gaza dan organisasi non-pemerintah yang berbasis di jalur ini telah mengumumkan bahwa Israel telah menargetkan 352 sekolah di Gaza dan menghancurkannya seluruhnya atau sebagian. Oleh karena itu, pendidikan lebih dari 400.000 warga Palestina, 52 persen di antaranya adalah perempuan, terkena dampaknya.
Pertempuran sengit antara perlawanan Palestina dan tentara pendudukan berlanjut di hari ke-82. Meskipun banyak korban jiwa yang diderita oleh warga sipil Palestina di di Gaza dan peringatan internasional mengenai peningkatan jumlah korban sipil, tapi rezim Zionis terus mengintensifkan operasi militernya di darat dan udara Gaza.
Lagi, Lima Kendaraan Militer Israel Hancur Dihantam Rudal Perlawanan
Batalion Saraya al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina mengumumkan bahwa dalam operasi gabungan dengan batalion Al-Qassam berhasil menghancurkan lima kendaraan militer rezim Zionis di daerah Jabalia al-Balad di bagian utara Jalur Gaza.
Menurut kantor berita Palestina, Sama News, Saraya al-Quds hari Selasa mengumumkan bahwa roket Tandem dan Yasin 105 digunakan dalam operasi melawan tentara Israel pada hari Selasa.
Dilaporkan, pejuang Saraya al-Quds bentrok dengan pasukan rezim Zionis yang menyerang poros timur dan utara kota Khan Yunis.
Batalion Ezzeddin al-Qassam mengumumkan penghancuran tank Merkava milik rezim Zionis di sebelah timur kamp Al Bureij di pusat Gaza menggunakan roket Yasin 105.
Pada hari Minggu, pejuang perlawanan Palestina mengumumkan penghancuran setidaknya tiga tank Merkava rezim Zionis di Jalur Gaza.
Kabar lainnya, rezim Zionis mengakui tewasnya seorang perwira berpangkat mayor dalam operasi pasukan perlawanan Palestina di jalur Gaza.
Saluran televisi Al-Jazeera mengutip tentara rezim Zionis melaporkan bahwa dua tentara Israel lainnya tewas tadi malam dalam operasi darat di Gaza selatan, dan tiga tentara lainnya terluka.
Sejak awal pertempuran badai Al-Aqsa, tentara Zionis setiap hari mengumumkan nama-nama korban militernya.
Tindakan ini dilakukan karena banyaknya korban jiwa tentara Zionis dalam perang Gaza dan ketakutan akan reaksi lebih lanjut di tingkat domestik di wilayah pendudukan.
Rezim Zionis Semakin Gencar Gunakan Bom Fosfor di Gaza
Pasukan rezim Zionis menggunakan bom fosfor dalam serangan terbaru yang dilancarkan di Jalur Gaza.
Menurut saluran berita Al Jazeera hari Minggu (24/12/2023), selama pemboman rumah-rumah penduduk di wilayah tengah Jalur Gaza oleh rezim Zionis sejak Sabtu malam, setidaknya 40 warga Palestina gugur dan puluhan orang terluka.

Tentara Zionis menyerbu sekolah al-Rafi di Jabalia dan menangkap para pria serta mengusir para wanita, serta melancarkan aksi penembakan terhadap warga Palestina.
Serangan pesawat tak berawak Israel di dekat Rumah Sakit Bulan Sabit Merah di Khan Younis menyebabkan seorang anak Palestina gugur.
Pasukan rezim Zionis juga menembakkan bom fosfor dan asap di wilayah Jabalia.
Pada Sabtu malam, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa 201 orang gugur, dan 368 orang terluka akibat pemboman dan serangan rezim Zionis di berbagai wilayah Jalur Gaza sehari lalu.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menegaskan, jumlah syuhada di Gaza bertambah menjadi 20.258 syuhada dan korban luka bertambah menjadi 53.688 orang.
Menlu Suriah: Barat Jadi Sekutu Rezim Zionis dalam Kejahatan di Gaza
Menlu Suriah menilai negara-negara Barat sebagai mitra rezim Zionis dalam kejahatan yang terjadi di Gaza.
Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal al-Mekdad di sela-sela konferensi internasional mengenai Palestina hari Sabtu (24/12/2023) mengkritik posisi negara-negara Barat mengenai kejahatan rezim Zionis di Gaza dan mengatakan bahwa Barat adalah mitra rezim Zionis dalam kejahatan yang dilakukan baru-baru ini di Gaza.
"Media perlawanan memiliki peran penting dalam merefleksikan pemberitaan di Gaza dan mengabarkan kebijakan jahat rezim Zionis ke seluruh penjuru dunia," ujar Menlu Suriah.

Konferensi internasional mengenai Palestina diadakan di Tehran pada hari Sabtu dengan dihadiri pejabat tinggi pemerintah, tokoh politik, agama, intelektual dan media terkemuka dari lebih dari 50 negara.
Pertemuan ini diselenggarakan sebagai kelanjutan diplomasi aktif Iran terkait perkembangan di Palestina dengan fokus mengkaji dampak politik dan hukum perang terhadap Gaza, serta solusi untuk segera menghentikan kejahatan Israel di Gaza.
Situs Zionis: Hindari Yaman, Israel Buka Jalur Darat Lewat Negara Arab
Kapal-kapal Israel, menghadapi masalah besar sejak Ansarullah Yaman, melancarkan serangan di Laut Merah, dan terpaksa membuka koridor baru pengiriman barang dengan bantuan sejumlah negara Arab.
Situs Rezim Zionis, Walla, Minggu (24/12/2023) melaporkan, sebuah koridor darat sebagai alternatif pengganti Laut Merah, sudah dibuka untuk menyalurkan barang-barang ke Israel.
Menurut Walla, barang-barang yang dikirim ke Israel, kini melalui jalur darat yang melintasi wilayah beberapa negara Arab, sehingga tidak perlu lagi menggunakan kapal laut.
Dalam beberapa waktu terakhir, kapal-kapal pengangkut barang ke Israel, harus menggunakan jalur Afrika, dengan berputar untuk mencapai pelabuhan-pelabuhan Israel, karena menghindari serangan Yaman, di Laut Merah.
Koridor darat ini dimulai dari pelabuhan Dubai, Uni Emirat Arab, kemudian menempuh jarak 2.000 kilometer melalui wilayah Arab Saudi, dan Yordania, untuk bisa sampai ke Israel.
Jarak dari Dubai, ke Israel, sekitar 2.550 kilometer, yang harus ditempuh selama empat hari lewat jalur darat, dan dari Bahrain, berjarak 1.700 kilometer ditempuh dalam waktu dua hari tujuh jam.
Menurut keterangan Walla, koridor baru ini membutuhkan biaya 1,2 dolar Amerika, setiap kilometernya, sedikit lebih mahal dari biaya transportasi laut biasa.
Media-media Yordania, membantah pemberitaan Walla ini dan menyebutnya sebagai upaya menggoyahkan sikap tegas Yordania terkait agresi Israel, ke Gaza, tapi UEA dan Saudi, sampai saat ini belum memberikan tanggapan apa pun.
Suriah Tembak Jatuh Delapan Drone Israel
Rezim Zionis, bermaksud menyerang sejumlah pusat militer di Provinsi Aleppo, dan Idlib, Suriah, dengan drone, namun Suriah, menembak jatuh drone-drone tersebut.
Stasiun televisi pemerintah Suriah, Selasa (26/12/2023) melaporkan, pasukan negara ini berhasil menembak jatuh delapan pesawata tanpa awak Rezim Zionis Israel.
Pesawat-pesawat tanpa awak tersebut diterbangkan oleh Rezim Zionis Israel, untuk menyerang sejumlah distrik, dan markas militer di Provinsi Aleppo, dan Idlib.
Sehari sebelumnya Rezim Zionis, melancarkan serangan rudal ke area Zainabiya, di Damaskus, yang menyebabkan Penasihat militer Iran, Brigjen Razi Mousavi, gugur.
Selama ini Rezim Zionis, berulangkali melancarkan serangan ke wilayah Suriah, baik itu serangan udara dengan melanggar zona udara Lebanon, atau serangan rudal dari Dataran Tinggi Golan yang didudukinya.
Pemerintah Suriah, juga berulangkali mengumumkan bahwa Rezim Zionis, dan sekutu-sekutu regional serta Baratnya, mendukung kelompok-kelompok teroris Takfiri, untuk memerangi pemerintah Suriah.
Di sisi lain, kelompok-kelompok perlawanan kawasan termasuk di Suriah, dalam beberapa minggu terakhir terus menyerang posisi Israel, dari berbagai arah untuk membalas kejahatan Rezim Zionis, terhadap rakyat Palestina, di Gaza.
Perwira Militer Israel: Orang-Orang Iran akan Mengejutkan Kita!
Seorang perwira militer Rezim Zionis, menanggapi teror terhadap Brigjen Razi Mousavi, dan mengatakan, orang-orang Iran adalah musuh yang cerdas dan luar biasa, mereka akan mengejutkan Israel.
Kolonel Kobi Marom, Selasa (26/12/2023) seperti dikutip TV Al Mayadeen, memperingatkan para pejabat Rezim Zionis, terkait pembalasan yang akan dilakukan Iran, atas gugurnya Brigjen Razi Mousavi.
Ia menuturkan, "Orang-orang Iran, adalan musuh yang cerdas dan luar biasa, dan di berbagai kesempatan akan mengejutkan kita. Iran mungkin saja membalas dengan tembakan berat dari Suriah atau dari laut, atau menyerang para pejabat tinggi Israel, di luar negeri."
Marom menambahkan, "Kita sedang berada di dalam sebuah krisis strategis nyata di utara, Hizbullah telah memicu terciptanya sebuah garis keamanan di utara, dan puluhan ribu orang terpaksa mengungsi."
Pada saat yang sama, perwira militer Israel, tersebut mengungkapkan, "Kita harus jujur mengakui bahwa Israel, tidak mampu menciptakan kekuatan pencegahan, dan mengubah situasi."
Humas Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, sebelumnya mengumumkan, serangan rudal keji Rezim Zionis, rezim fiktif pembunuh anak, ke Damaskus, telah menyebabkan Brigjen Razi Mousavi, Penasihat militer IRGC, gugur.
Yaman: Koalisi Angkatan Laut AS di Laut Merah Tidak Sah
Juru Bicara Pemerintahan Penyelamatan Nasional Yaman menyatakan bahwa negara-negara yang berpartisipasi dalam koalisi angkatan laut AS tidak memiliki legitimasi.
Situs berita Al-Nashrah hari Kamis (28/12/2023) melaporkan, Mohammed Abdul Salam, Juru Bicara Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman mengatakan, "Jalur perairan internasional aman dan stabil, dan ratusan kapal melewati Laut Merah setiap hari. Namun kebingungan beberapa negara yang diwajibkan oleh Amerika Serikat untuk bergabung dalam koalisi maritim disebabkan oleh keyakinan bahwa tindakan tersebut tidak sah,".
"Angkatan Laut Yaman berkomunikasi dengan semua kapal yang melewati Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb, tetapi Amerika Serikat mencoba memprovokasi beberapa negara untuk bergabung dengan koalisi angkatan laut demi melindungi Israel," ujar Abdul Salam.
Kemarin para komandan angkatan bersenjata Yaman memperingatkan pemerintah Amerika tentang konsekuensi militerisasi Laut Merah dengan mengadakan pertemuan gabungan luar biasa dan menekankan kesiapan mereka menghadapi musuh.
"Kami akan menghadapi pihak mana pun yang mencoba menghalangi Republik Yaman dari posisinya yang tegas dan berprinsip terhadap penindasan yang dilakukan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina," tegasnya.
Para pemimpin angkatan bersenjata dan keamanan Yaman memperingatkan Amerika dan sekutunya tentang konsekuensi militerisasi Laut Merah dan membahayakan keamanan navigasi internasional demi kepentingan rezim Zionis.
Hizbullah Rilis Video Detik-Detik Rudal Hantam Pasukan Israel
Gerakan perlawanan Islam Lebanon, merilis video detik-detik serangan rudal ke pasukan Rezim Zionis, di distrik Ramot Naftali, dan lahan pertanian distrik Doviv, dekat perbatasan Lebanon Selatan.
Hizbullah Lebanon, Rabu (27/12/2023) dalam video yang dirilisnya memperlihatkan serangan yang benar-benar mengejutkan, terhadap pasukan Rezim Zionis.
Dalam video tersebut, Hizbullah, menunjukkan detik-detik serangan rudal ke pasukan Rezim Zionis, di lahan pertanian distrik Doviv, dekat perbatasan Lebanon Selatan.
Pada video yang lain, Hizbullah, memperlihatkan serangan pasukannya ke distrik Zionis, Ramot Naftali, di sebuah desa Lebanon, yang diduduki.
Pada Selasa malam, Hizbullah Lebanon, mengumumkan dua pejuang kelompok perlawanan ini gugur dalam serangan Rezim Zionis ke selatan Lebanon.
Sejak tanggal 7 Oktober hingga sekarang Hizbullah, telah kehilangan 122 pejuangnya akibat serangan Rezim Zionis, ke selatan Lebanon.
Hizbullah memulai serangan ke posisi-posisi pasukan Rezim Zionis, pada 8 Oktober, sehari setelah operasi Badai Al Aqsa, dilancarkan, untuk membela rakyat Gaza, dan mendukung pasukan perlawanan Palestina, melawan Israel.