Menteri Israel Ini Tolak Tegas Pembentukan Negara Palestina
Menteri di kabinet Israel Sabtu (20/1/2024) kembali menggulirkan statemen rasis dan mengklaim bahwa mereka tidak akan mengijinkan pembentukan negara independen Palestina.
Menurut laporan FNA, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich dalam hal ini mengatakan, ada konsensus luas di Israel yang menentang pembentukan negara Palestina dan pembagian tanah. Gedung Putih harus bangun dari halusinasi yang berujung pada tragedi bagi Israel.
Laman Walla mengutip Smotrich melaporkan, sahabat Israel harus mengetahui bahwa gerakan ke arah pembentukan negara Palestina adalah ancaman bagi eksistensi Israel.
Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel, Miki Zohar terkait hal ini mengatakan, "Kami tidak akan mengijinkan pembentukan negara Palestina."
Menteri Transportasi dan Keselamatan Jalan Israel, Miri Regev mengklaim, pembentukan negara Palestina sama halnya dengan kekalahan.
Pernyataan rasis para menteri Israel terhadap pengakuan negara Palestina terjadi ketika Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Sabtu pagi bahwa solusi dua negara untuk Israel dan Palestina bukanlah hal yang mustahil pada masa pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sementara itu, Netanyahu mengatakan pada Kamis malam bahwa dia menentang pembentukan negara independen Palestina setelah berakhirnya perang Gaza dan memberitahu Amerika Serikat tentang penentangannya.
Perdana Menteri rezim Zionis menyatakan: Semua wilayah di sebelah barat Sungai Yordan harus berada di bawah kendali keamanan (rezim) Israel.
Pernyataan Netanyahu ini mendapat reaksi dan tentangan dari banyak pejabat dunia.
Alicia Kearns, anggota parlemen Inggris hari Jumat kepada harian Standard cetakan London mengatakan, retorika pemerintahan Netanyahu memecah belah dan berbahaya.
Ia menambahkan, penolakan tegas Netanyahu atas pengakuan hak-hak rakyat Palestina telah melemahkan dukungan sekutu, memprovokasi tetanga dan menjauhkan kita dari perdamaian.
Sementara itu, Brendan O'Hara, juru bicara hubungan luar negeri Partai Nasional Skotlandia, meminta para pemimpin dua partai utama Inggris untuk mengakui negara Palestina merdeka sesegera mungkin.
Hari Jumat, sekelompok legislator Yahudi di DPR AS pun bereaksi dan menentang pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menolak pembentukan negara Palestina di masa depan.
Josep Burrell, pejabat kebijakan luar negeri Uni Eropa, juga menuduh perdana menteri Israel menggagalkan upaya penyelesaian konflik dengan Palestina. (MF)