Dokter Lintas Batas: Menutup Perlintasan Rafah akan Memperburuk Kondisi Masyarakat Gaza
Ketua tim medis Doctors Without Borders (Dokter Lintas Batas) mengingatkan situasi pasokan air, makanan dan obat-obatan di Jalur Gaza telah mencapai tahap berbahaya dan penutupan penyeberangan Rafah akan memperburuk kondisi masyarakat.
Menurut laporan IRNA, Aurelie Godard, Kepala Tim Medis Doctors Without Borders mengatakan dalam sebuah pernyataan ketika meminta pembukaan kembali penyeberangan Rafah, bahwa bantuan kemanusiaan, peralatan medis, makanan dan bahan bakar tidak akan lagi memasuki Jalur Gaza.
Memperingatkan bahwa air, makanan dan obat-obatan sangat sedikit di Jalur Gaza, Godard menambahkan bahwa setelah lebih dari tujuh bulan perang, yang telah memaksa 1,7 juta orang meninggalkan rumah mereka, keputusan untuk menutup perbatasan Rafah memperburuk kondisi kehidupan yang sudah buruk dari masyarakat Gaza.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa juga memperingatkan dalam pernyataannya bahwa serangan rezim Zionis di Rafah akan menyebabkan bencana kemanusiaan dan merupakan kesalahan strategis.
Sekretaris Jenderal PBB meminta rezim Zionis dan gerakan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan mencegah invasi penuh rezim ini ke Rafah.
Guterres menyebut periode saat ini sebagai momen yang menentukan bagi rakyat Palestina, rezim Zionis, dan nasib seluruh kawasan.
Pada hari Senin (6/5), kabinet perang rezim Zionis menyetujui serangan darat di kota Rafah, yang terletak di selatan Jalur Gaza, meskipun ada tentangan internasional, dan tentara rezim ini menduduki bagian Palestina di penyeberangan Rafah di timur kota ini sejak Selasa.(sl)