Apakah Israel akan Musnah Jika Menyerang Lebanon?
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i166098-apakah_israel_akan_musnah_jika_menyerang_lebanon
Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah dalam pidato terbarunya bertepatan dengan gugurnya Talib Sami Abdallah (Haji Abu Thalib), komandan Hizbullah, menekankan, ancaman perang terhadap Lebanon tidak membuat kita takut, dan jangan menakut-nakuti kami; Karena musuh dengan benar memahami bahwa kami telah mempersiapkan diri untuk menghadapi hari-hari sulit, dan memahami dengan benar apa yang menanti mereka.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Jun 23, 2024 21:38 Asia/Jakarta
  • Sekjen Hizbullah dan pejuang muqawama
    Sekjen Hizbullah dan pejuang muqawama

Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah dalam pidato terbarunya bertepatan dengan gugurnya Talib Sami Abdallah (Haji Abu Thalib), komandan Hizbullah, menekankan, ancaman perang terhadap Lebanon tidak membuat kita takut, dan jangan menakut-nakuti kami; Karena musuh dengan benar memahami bahwa kami telah mempersiapkan diri untuk menghadapi hari-hari sulit, dan memahami dengan benar apa yang menanti mereka.

Menyusul pidato Sekretaris Jenderal Hizbullah di Lebanon, Abdul Bari Atwan, seorang analis terkenal dunia Arab, menganalisis pidato terbaru Sayid Hasan Nasrullah dan menekankan kesiapan tinggi perlawanan Lebanon untuk merespons segala kebodohan rezim Zionis. Menurut Pars Today, Atwan dalam sebuah artikel di surat kabar Rai Al-Youm menyatakan: Jika kita ingin mengetahui pentingnya pidato Sayid Hasan Nasrullah, kami akan mengisyaratkan tiga reaksi dasar terhadap pidato ini:

 

Pertama respons Presiden Siprus, Nikos Christodoulides yang menepis segala bentuk kemitraan negaranya dalam aksi permusuhan terhadap Lebanon langsung setelah pidato Sayid Hasan Nasrullah.

 

Kedua, konsensus media Zionis, para analis, serta para jenderal tentara rezim Israel, bahwa rezim ini menghadapi situasi keamanan, militer, ekonomi dan psikologis yang lebih buruk dibandingkan sebelumnya dan bahwa drone Hizbullah lebih berbahaya daripada rudal; Terutama setelah keberhasilan misi drone "Hodhod", yang menembus semua radar dan garis pertahanan udara dan darat rezim Israel tanpa dicegat, dan setelah memotret dan mendapatkan "harta karun target" di utara Palestina pendudukan, kembali ke basisnya di Lebanon Selatan.

 

Ketiga, artikel jurnalis terkenal Amerika Thomas Friedman di surat kabar New York Times, di mana dia mengakui: “Israel yang kita kenal sedang mengalami kemunduran, dan sekarang hampir pasti ada kemungkinan menghadapi perang di tiga front: Gaza, Lebanon, Tepi Barat, dan kekuatan besar bernama Iran, yang berupaya menghancurkan Israel dengan menggunakan kepanjangan militernya (proksi) di wilayah tersebut.

 

Dalam artikelnya ia memperingatkan bahwa kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan menyeret Amerika Serikat terlibat dalam perang di Asia Barat, di mana hasilnya adalah menguntungkan Cina dan Rusia.

 

Abdul Bari Atwan dalam artikelnya seraya mengisyaratkan bahwa ini untuk pertama kalinya Sayid Hasan Nasrullah mengancam Siprus dengan serangan langsung dan serangan terhadap bandara serta infrastrukturnya, mengingatkan: Alasan ancaman terhadap Siprus adalah data valid yang dikumpulkan intelijen muqawama, dan menunjukkan penyelenggaraan manuver pada April lau di wilayah pegunungan Siprus yang memiliki geografi seperti Lebanon Selatan; Selain itu, data intelijen tersebut juga menunjukkan kesepakatan rahasia dengan Siprus untuk membuka bandaranya bagi jet-jet tempur Israel serta pesawat komersial jika berbagai bandara rezim Zionis hancur akibat serangan rudal Hizbullah.

 

Menurut analis Arab ini, para jenderal Israel telah mengamati kekuatan rudal Hizbullah selama sepuluh tahun terakhir, namun “Hodhod” Hizbullah dan serangannya yang luar biasa ke wilayah utara Palestina pendudukan membuat mereka sadar akan kebenaran menakutkan dari senjata drone Hizbullah dan generasi barunya memiliki kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan bergerak pada ketinggian yang sangat rendah yang tidak dilacak oleh radar dan dilengkapi dengan hulu ledak dengan daya ledak tinggi serta kamera observasi dan pencitraan yang sangat baik.

 

Seraya mengisyaratkan posisi muqawama di Lebanon selatan semakin kuat dari waktu ke waktu dari sisi spirit dan persenjataan, Atwan menulis, "Bukti dari klaim ini adalah kembalinya Utusan khusus presiden AS untuk Lebanon, Amos Hochstein dari Beirut dengan tangan kosong dan sikap kuat Lebanon melawan dikte Amerika Serikat.

 

Analis ini lebih lanjut menyinggung ancaman Menteri Peperangan Israel, Yoav Galant terhadap Hizbullah, dan menulis, "Kami banyak mendengar ancaman seperti ini, jika Galant memiliki kemampuan untuk merealisasikannya, maka silakan lakukan, atau jika tidak maka ia harus diam. Kami yakin bahwa Tel Aviv sebelum menembakkan rudal pertamanya ke Dahieh Beirut, ia akan terhapus dari peta terlebih dahulu." (MF)