Statemen Terbaru Para Pejabat Israel, Salah Satunya Sebut 2025 Tahun Perang
Mar 09, 2025 20:46 Asia/Jakarta
Parstoday – Menteri Perang Rezim Zionis berusaha mendapatkan keuntungan politik dari pertempuran berdarah yang sedang terjadi di Suriah.
Israel Katz, Sabtu (8/3/2025) menanggapi perkembangan di Suriah, dan menjustifikasi perluasan pendudukan Rezim Zionis, di wilayah Suriah, setelah peralihan kekuasaan di negara itu.
Ia mengklaim, “Israel, melindungi diri dari ancaman-ancaman Suriah, dan pasukan kami akan tetap ditempatkan di wilayah Suriah, termasuk di dataran tinggi Hermon, untuk menjaga dataran tinggi Golan, dan Galilea.”
Di sisi lain, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Rezim Zionis Eyal Zamir, mengatakan, “Tahun ini, 2025 adalah tahun perang dengan konsentrasi atas Gaza dan Iran.”
Menteri Luar Negeri Rezim Zionis Gideon Saar, membantah peringatan PBB dan organisasi internasional lainnya terkait bahaya kelaparan baru di Jalur Gaza, akibat blokade ketat, dan dihentikannya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pada hari Sabtu, Gideon Saar, mengklaim peringatan-peringatan tersebut hanyalah sebuah kebohongan, dan ia mengaku Israel, tidak punya komitmen apa pun dalam hal pengiriman bantuan kemanusiaan.
Masalah pergerakan Amerika Serikat dan perilaku Washington, juga menjadi tema lain yang terus ramai dibicarakan di dalam Wilayah pendudukan.
Berita bentrokan antara para pendukung dan penentang jenis hubungan Israel dan AS, sudah lama sudah terdengar, dan Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mengatakan bahwa AS dikarenakan kelemahan Kabinet Israel, berunding dengan Hamas, karena khawatir dengan keselamatan warganya.
Sementara itu Massad Boulos, Penasihat Presiden AS Donald Trump, bertemu dengan Yossi Dagan, Kepala Pemukim Zionis di Tepi Barat, dan menekankan dukungan atas Israel.
Dalam pertemuan itu, Massad Boulos, kepada Dagan mengatakan, “Merupakan kehormatan bagi saya untuk menyampaikan terimakasih saya kepada saudara-saudara dan saudari di Israel dan Lebanon.” (HS)
Tags