Mengapa Popularitas Yaman Meningkat? Ini Kata Analis Politik Irak
(last modified Mon, 24 Mar 2025 11:59:27 GMT )
Mar 24, 2025 18:59 Asia/Jakarta
  • Foto Sekretaris Jenderal Gerakan Ansarullah Yaman, Sayid Abdul-Malik Badreddin al-Houthi.
    Foto Sekretaris Jenderal Gerakan Ansarullah Yaman, Sayid Abdul-Malik Badreddin al-Houthi.

Parstoday – Analis dan aktivis politik Irak, Najah Muhammad Ali mengatakan, keputusan Yaman untuk memihak dan mendukung Palestina adalah keputusan independen yang mencerminkan keinginan rakyat Yaman.

Menurut Parstoday mengutip Mehrnews, Najah Muhammad Ali pada hari Minggu (23/3/2025) menanggapi perkembangan di Yaman dalam catatan khusus berjudul "Yaman; Resistensi Luar Biasa terhadap Agresi."

Dia menulis, meningkatnya serangan udara Amerika Serikat (AS) dalam beberapa minggu terakhir terhadap kawasan permukiman dan infrastruktur Yaman, bersamaan dengan dukungan berkelanjutan Washington dan sekutunya kepada rezim Zionis selama 16 bulan genosida dan apartheid di Jalur Gaza, menunjukkan bahwa Sanaa sekali lagi telah membuktikan bahwa serangan-serangan ini hanyalah mata rantai baru dalam rangkaian agresi yang menyasar rakyat Yaman; suatu bangsa yang telah menunjukkan ketangguhan yang langka selama tahun-tahun perang, dan bertekad untuk mempertahankan cita-cita mereka yang adil.

 

Dukungan AS kepada Rezim Zionis

Najah Muhammad Ali mengatakan, "AS dan NATO mendukung rezim Zionis dalam kejahatannya terhadap rakyat Palestina dan berusaha membungkam suara apa pun yang menentang kejahatan ini."

Menurut analis politik Irak itu, Yaman, yang dipimpin oleh Pemerintah Penyelamatan Nasional dan Militer Nasional, telah berdiri teguh di sisi rakyat Palestina di Gaza selama pembantaian yang mereka alami, dan telah menegaskan komitmennya terhadap isu-isu Arab dan Islam.

Sikap ini, lanjut Najah Muhammad Ali, menunjukkan solidaritas dan mencerminkan keinginan rakyat yang menolak untuk menyerah pada tekanan asing dan bersikeras melindungi kedaulatan dan kemerdekaan mereka dalam pengambilan keputusan.

 

Memperkuat Kemampuan Pertahanan dan Keamanan Militer Yaman

Aktivis politik Irak Najah Muhammad Ali mengatakan, Tentara Nasional Yaman telah mampu memperkuat kemampuan pertahanan dan keamanannya secara signifikan, dan perkembangan ini telah menyebabkan penurunan tingkat penargetan individu-individu dan pusat-pusat sensitif, dan bahkan telah memaksa koalisi AS untuk menyerang fasilitas publik sebagai opsi alternatif.

 

Perdamaian di Gaza, Kunci Perdamaian di Laut Merah

Najah Muhammad Ali menuturkan, pesan Sanaa sangat jelas, yaitu perdamaian di Gaza adalah kunci perdamaian di Laut Merah. Jika tidak, dukungan Yaman terhadap Palestina akan terus berlanjut, dan sekali lagi terbukti bahwa AS dan rezim Zionis adalah penyebab utama ketidakamanan di kawasan dan Laut Merah.  

 

Yaman adalah Sekutu, Bukan Pasukan Proksi

Analis politik Irak itu juga mengatakan, hubungan sejarah dan budaya yang mendalam yang menghubungkan Yaman dengan negara-negara Arab dan Islam dengan jelas menunjukkan bahwa keputusan Sanaa untuk mendukung Palestina adalah keputusan independen yang mencerminkan keinginan rakyat Yaman.

"Republik Islam Iran tidak memiliki pasukan proksi di Yaman, melainkan sekutu yang bersatu melawan tantangan-tantangan bersama. Keputusan Yaman adalah keputusan kedaulatan yang dibuat oleh para pemimpinnya dengan partisipasi rakyat, dan inilah yang menegaskan kemerdekaan dan independensinya," kata Najah Muhammad Ali.

Aktivis politik Irak ini pada akhir catatannya menulis bahwa Yaman saat ini berdiri sebagai simbol perlawanan dan keteguhan dalam menghadapi tantangan, dan melawan rezim Zionis dan Amerika, sehingga menciptakan kehormatan dan kebanggaan baru dalam sejarah bangsa-bangsa yang tidak menyerah terhadap penindasan.

Menurut reporter The New York Times Nareem al-Musaweh, agresi Israel di Gaza telah memicu kemarahan publik di seluruh Timur Tengah terhadap Israel dan sekutu utamanya, Amerika , dan telah mendorong militer Yaman menjadi sorotan global.

Tidak seperti banyak pemerintah Arab yang memasuki masalah perang melalui bantuan dan diplomasi, militer Yaman-lah yang melancarkan serangan militer, yang meningkatkan popularitasnya di seluruh kawasan. (RA)