Setahun Pasca Kesyahidan Sinwar; Pemenuhan Janji dan Kelanjutan Perlawanan
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i178450-setahun_pasca_kesyahidan_sinwar_pemenuhan_janji_dan_kelanjutan_perlawanan
Satu tahun setelah syahidnya Yahya Sinwar, perjalanannya tidak berakhir, melainkan menjadi awal dari sebuah babak baru. Dengan mengarsiteki Operasi “Badai al-Aqsa”, ia menandai kekalahan strategis yang tak dapat dipulihkan bagi rezim Zionis.
(last modified 2025-10-17T10:28:33+00:00 )
Okt 17, 2025 17:21 Asia/Jakarta
  • Setahun Pasca Kesyahidan Sinwar; Pemenuhan Janji dan Kelanjutan Perlawanan

Satu tahun setelah syahidnya Yahya Sinwar, perjalanannya tidak berakhir, melainkan menjadi awal dari sebuah babak baru. Dengan mengarsiteki Operasi “Badai al-Aqsa”, ia menandai kekalahan strategis yang tak dapat dipulihkan bagi rezim Zionis.

Tehran, Parstoday- Pada peringatan tahun pertama syahidnya Yahya Sinwar, Ketua Kantor Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) sekaligus perancang operasi bersejarah “Badai al-Aqsa”, penting untuk meninjau kembali peran sentralnya dalam mendefinisikan ulang peta geopolitik kawasan.

Badai al-Aqsa: Arsitektur Kekalahan Militer dan Intelijen

Operasi Badai al-Aqsa, yang dilancarkan pada 7 Oktober 2023, bukanlah respons spontan, melainkan hasil bertahun-tahun perencanaan strategis. Sinwar pernah memperingatkan: “Hamas akan membuat seluruh dunia berhadapan dengan Israel.”Dengan peralatan sederhana — granat tangan, drone rakitan, dan infiltrasi darat — operasi ini mempermalukan “Kubah Besi”, simbol keunggulan teknologi militer Israel.

Mantan Kepala Staf Militer Israel Aviv Kochavi mengakui bahwa Hamas berhasil menipu intelijen Israel melalui “ketenangan semu di front selatan.”

Sementara jurnalis senior Zionis Ben Caspit menyebutnya “kekalahan paling menyakitkan dan memalukan dalam sejarah Israel.”Secara militer, operasi tersebut meruntuhkan mitos “tentara tak terkalahkan.”

Setelah dua tahun perang, Israel menanggung 1.152 tentara tewas dan 80.000 terluka, termasuk 26.000 kasus trauma berat.Kegagalan mencapai target — menghancurkan Hamas dan membebaskan tawanan — menyebabkan krisis kepercayaan publik terhadap institusi politik dan militer.

Presiden Israel Isaac Herzog bahkan memperingatkan potensi “perang saudara.”Kekalahan ini bersifat struktural: teknologi bernilai miliaran dolar terbukti tak berdaya menghadapi taktik gerilya dan asimetris. Sinwar membuktikan bahwa senjata sederhana dapat mengguncang fondasi kekuatan lawan.

Dampak Diplomatik dan Ekonomi: Runtuhnya Narasi Global

Dengan pemahaman mendalam atas perang narasi global, Sinwar menjadikan “Badai al-Aqsa” sebagai platform untuk menyingkap wajah asli rezim Zionis.Prediksinya terbukti: perang Israel di Gaza kini dipandang tidak sah secara moral dan hukum internasional. Dari tuduhan genosida di Mahkamah Pidana Internasional hingga tuntutan pengadilan internasional bagi para pemimpin Israel, opini dunia berbalik arah.

Surat kabar Haaretz menulis: “Sebelum perang, isu Palestina nyaris hilang dari agenda global; kini Palestina kembali menjadi pusat perhatian dunia.”Dampak diplomatiknya nyata: Pada Mei 2024, Majelis Umum PBB dengan 143 suara merekomendasikan keanggotaan penuh Palestina.

Negara yang mengakui Palestina meningkat dari 138 menjadi 159, termasuk Norwegia, Irlandia, Spanyol, Slovenia, Inggris, Prancis, Kanada, Australia, dan Portugal.Gelombang solidaritas rakyat dunia juga luar biasa: 45.000 demonstrasi di lebih dari 800 kota di Eropa, 90.000 peserta di Sydney, serta aksi besar-besaran di Asia dan Amerika Latin.Di Amerika Serikat, survei Pew Research (Maret 2025) menunjukkan 60% warga memandang negatif Israel, terutama generasi muda yang tumbuh dengan kesadaran anti-Zionisme.

Di bidang budaya, 1.300 sineas dunia, termasuk dari Hollywood, menandatangani boikot terhadap institusi Israel, menolak propaganda digital rezim tersebut yang bahkan menggaji influencer hingga 7.000 dolar per unggahan.Secara ekonomi, Israel kini terjerumus dalam resesi paling dalam dalam dua dekade terakhir.

Anggaran militer 2024 melonjak menjadi 47 miliar dolar (naik 65%). Utang publik menembus 70% dari PDB, dengan defisit anggaran diprediksi mencapai 16% pada 2030. Lebih dari 1.700 pengusaha besar hengkang dari pasar domestik.Jurnalis Zionis Ben-Dror Yemini menulis: “Gaza menang melalui universitas, media, dan serikat internasional; Hamas berhasil menjerumuskan Israel dalam kehancuran ekonomi dan diplomatik.”

Warisan Sinwar: Simbol Kesatuan dan Keteguhan Perlawanan

Warisan Yahya Sinwar melampaui figur pribadi — ia menjadi ikon global perlawanan. Ia menjadikan perjuangan Palestina sebagai gerakan universal dalam Islam.Penyamaannya antara Gaza dan Karbala mencerminkan dimensi spiritual dan strategis perjuangannya.

Syahidnya Sinwar, setelah bertempur sengit melawan puluhan tentara Zionis meski dalam kondisi terluka parah, membungkam propaganda Israel tentang “bersembunyi di terowongan” atau “menggunakan perisai manusia.”

Dalam pernyataannya di hari peringatan syahid Sinwar, Hamas menegaskan: “Api Badai al-Aqsa tidak akan padam; darah para pemimpin akan menyalakan jalan bagi generasi mendatang.”Sinwar kini disejajarkan dengan Haj Qassem Soleimani dan Sayyid Hassan Nasrallah — sosok global yang mewujudkan semangat kebebasan dan kehormatan umat.

Pemenuhan Janji: Dari Pembebasan Tawanan hingga Revolusi Global

Satu tahun setelah syahidnya, janji-janji Sinwar terwujud.Dalam pertukaran besar “Badai Para Pembebas”, 1.968 tawanan Palestina, termasuk tahanan seumur hidup, dibebaskan sebagai imbalan atas 20 tawanan dan jenazah tentara Zionis.Media Israel Channel 7 menyebutnya “Pemenuhan Janji Sinwar.”

Hamas menegaskan: “Musuh gagal dan terpaksa menerima gencatan senjata.”Janji lainnya — “menempatkan dunia berhadapan dengan Israel” — juga tercapai.Dari gelombang protes mahasiswa di AS hingga perubahan opini publik di Eropa, dampak perjuangannya terasa nyata. Di Inggris, sentimen negatif terhadap Israel meningkat 61% sejak 2013.Sinwar berhasil menyingkap topeng “korban palsu” rezim Zionis, menjadikannya simbol genosida modern — sebagaimana Vietnam bagi Amerika atau Aljazair bagi Prancis.

Kekalahan Tak Terpulihkan Rezim Zionis

Satu tahun setelah syahidnya, Yahya Sinwar tetap menjadi simbol kebangkitan perlawanan.Ia menandai kekalahan militer melalui runtuhnya pasukan pendudukan, kekalahan diplomatik melalui isolasi internasional, dan kekalahan ekonomi melalui krisis struktural.Warisan Sinwar — persatuan gerakan perlawanan, inspirasi lintas generasi, dan janji kebangkitan Palestina — memastikan kelangsungan cita-cita pembebasan.

Sebagaimana tertulis dalam pernyataan Hamas: “Panji itu tidak akan pernah jatuh.” Dari balik penjara dan puing-puing Gaza, Yahya Sinwar mengajarkan bahwa tekad mampu menaklukkan teknologi.(PH)