Instruksi Netanyahu untuk Serang Kembali Gaza
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i179220-instruksi_netanyahu_untuk_serang_kembali_gaza
Pars Today – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dengan alasan palsu memerintahkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza.
(last modified 2025-10-29T11:38:20+00:00 )
Okt 29, 2025 18:34 Asia/Jakarta
  • Instruksi Netanyahu untuk Serang Kembali Gaza

Pars Today – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dengan alasan palsu memerintahkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza.

Kantor perdana menteri Israel Selasa (28/10/2025) mengklaim bahwa menyusul terbunuhnya seorang tentara israel di Rafah, Benjamin Netnayahu menginstruksikan serangan kuat segera ke Gaza. Seperti dilaporkan Pars Today, sumber-sumber rumah sakit Gaza melaporkan: Menyusul instruksi Netanyahu terkait serangan ke kawasan Jalur Gaza, dalam serangan udara militer Israel ke berbagai wilayah di Gaza, 63 warga Palestina termasuk 24 anak-anak gugur, dan lebih dari 50 lainnya terluka.

 

125 Kasus Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Israel

 

Sementara itu, Kantor Informasi Pemerintah di Gaza mengumumkan: "Penjajah telah melakukan 125 pelanggaran gencatan senjata, yang mengakibatkan 94 warga Palestina gugur dan 344 lainnya luka-luka." Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan: "Sejak dimulainya serangan tentara Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, 68.531 warga Palestina telah gugur dan 170.402 lainnya luka-luka."

 

Hamas Tanggapi Pelanggaran Gencatan Senjata: Kami Tidak Akan Menyerahkan Jenazah Zionis

 

Pusat Informasi Brigade Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), juga mengumumkan: Jenazah seorang tahanan Zionis ditemukan di salah satu terowongan, tetapi kami menunda penyerahannya karena pelanggaran gencatan senjata oleh penjajah. Kami menekankan bahwa setiap eskalasi serangan akan menghambat kelanjutan operasi pencarian, penggalian, dan pemulihan, dan pemulangan jenazah para tahanan akan ditunda.

 

Hamas Menekankan Kepatuhan pada Gencatan Senjata

 

Gerakan Hamas juga mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan insiden penembakan di Rafah dan pembunuhan seorang tentara Israel, serta menegaskan kepatuhannya terhadap perjanjian gencatan senjata. Hamas menganggap serangan tentara Israel di wilayah-wilayah di Jalur Gaza sebagai pelanggaran nyata terhadap perjanjian gencatan senjata, yang dicapai dengan mediasi Presiden AS Donald Trump. Gerakan tersebut menghimbau para mediator yang menjamin perjanjian tersebut untuk segera mengambil tindakan guna mengekang agresi rezim Israel terhadap warga sipil dan menghentikan pelanggaran kewajibannya.

 

Media Zionis: Militer Israel Tidak Memiliki Bukti Keterlibatan Hamas dalam Penembakan Rafah

 

Dalam konteks ini, media keamanan Zionis "Wallanews" menulis pada hari Rabu (29/10/2025), merujuk pada dimulainya kembali serangan besar-besaran Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan dengan dalih penembakan terhadap tentara Israel dan menewaskan salah satu dari mereka: Tentara Israel tidak memiliki bukti yang mengonfirmasi keterlibatan Hamas dalam insiden penembakan tersebut. (MF)