Assad: Teroris Terus Langgar Gencatan Senjata di Wadi Bardi
-
Bashar Al Assad
Presiden Suriah menyebut sebab pertempuran pasukan pemerintah negara itu di wilayah Wadi Al Bardi, Damaskus, ibukota Suriah adalah pelanggaran senjata oleh kelompok pemberontak bersenjata.
Bashar Al Assad,Presiden Suriah (9/1) dala wawancara dengan media Perancis menuturkan, selama gencatan senjata tidak meliputi para teroris Front Al Nusra dan Daesh dan perang terus dilancarkan mereka, maka pertempuran pasukan pemerintah Suriah di wilayah Wadi Al Bardi berlanjut meski gencatan senjata diberlakukan.
Assad juga menyinggung pelanggaran kesepakatan gencatan senjata (30 Desember 2016) terutama di Damaskus yang dilakukan teroris setiap hari.
Ia menuturkan, para teroris menduduki sumber utama air Damaskus dan lebih dari lima juta warga sipil sejak tiga pekan lalu tidak bisa mendapatkan air bersih. Pasukan pemerintah Suriah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membebaskan wilayah itu.
Terkait operasi militer untuk membebaskan Raqqa, Utara Suriah, Assad menekankan pembersihan seluruh wilayah Suriah dari teroris.
Presiden Suriah juga mengumumkan kesiapan untuk menggelar perundingan antara pemerintah Damaskus dengan kelompok pemberontak di Astana, Kazakhstan.
"Delegasi pemerintah Damaskus akan berunding dengan para pemberontak yang punya basis rakyat di Suriah untuk membahas berbagai masalah, bukan dengan kelompok pemberontak yang menjadi perwakilan Perancis, Arab Saudi dan Inggris," tegasnya.
Assad menerangkan, seluruh rakyat Suriah, bukan sebagian dari mereka, harus memilih presidennya sendiri.
"Berdasarkan konstitusi negara, para pemberontak tidak punya hak pilih, karena presiden di Suriah hanya bisa berkuasa lewat suara rakyat," pungkasnya. (HS)