UNICEF Khawatirkan Dampak Agresi Militer dan Blokade terhadap Yaman
-
UNICEF
Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengkhawatirkan berlanjutnya agresi militer dan blokade terhadap Yaman, terutama berdampak terhadap keterbatasan peralatan kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan di negara Arab ini.
UNICEF dalam laporan yang dipublikasikan hari Rabu (28/6) mengingatkan bahwa blokade yang dilancarkan Arab Saudi dan sekutunya terhadap Yaman menimbulkan kesulitan bagi pemindahan peralatan medis dan obat-obatan ke wilayah Yaman dari luar.
Padahal saat ini, sejumlah besar warga Yaman membutuhkan bantuan medis, terutama untuk pasien yang terkena penyakit kolera, terutama anak-anak.
Penyebaran penyakit kolera meningkat melalui udara, dan memburuknya infrastuktur kesehatan yang porak-poranda dihantam mesin perang rezim Al Saud dan sekutunya.
UNICEF mengumumkan saat ini sebanyak 200.000 Yaman terjangkit penyakit kolera.
Rezim Al Saud yang memimpin koalisi Arab dengan lampu hijau AS melancarkan agresi militer terhadap Yaman sejak Maret 2015 hingga kini dengan tujuan mengembalikan Abd Rabbuh Mansur ke tampuk jabatan presiden meski mayoritas rakyat Yaman tidak menghendakinya.
Agresi militer tersebut menyebabkan ribuan orang warga sipil tewas dan cidera, serta menghancurkan infrastruktur Yaman.
Tidak hanya itu, aksi tidak berperikemanusiaan ini dibarengi blokade darat, laut dan udara yang menyebabkan kebutuhan pokok seperti bahan makanan, obat-obatan dan peralatan medis sulit masuk ke Yaman sehingga berakibat semakin besarnya korban penderita penyakit, terutama kolera di negara tetangga Saudi itu.