Refleksi Pembersihan Timur Lebanon dari Anasir Teroris
Wilayah timur Lebanon hari Senin (28/8) berhasil dibebaskan dari pendudukan kelompok teroris Daesh dan bus terakhir yang mengangkut anasir teroris meninggalkan Ras Baalbek.
Kelompok teroris Daesh awal pekan ini menyepakati gencatan senjata setelah terkepung oleh pejuang Hizbullah dan militer Lebanon. Anasir teroris pun menyerahkan diri kepada pasukan muqawama. Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata ini, teroris Daesh akan direlokasi ke Deir Ezzor di timur Suriah.
Sebelumnya pasuka muqawama, militer Suriah dan Lebanon berhasil membersihkan dataran tinggi Arsal di Lebanon dan al-Qalamoun barat di Suriah dari pendudukan anasir teroris Front al-Nusra. Keberhasilan Lebanon mengalahkan teroris menuai reakasi luas baik di dalam negeri, kawasan maupun internasional.
Terkait hal ini, Koran al-Watan Oman menulis, pembersihan berbagai wilayah Suriah dan Lebanon dari keberadaan anasir teroris Daesh dan Front al-Nusra telah membuat khawatir konspirator di Suriah dan Lebanon. Koran al-Watan menambahkan, hampir saja teroris berhasil menjadikan Lebanon seperti Suriah, namun muqawama Lebanon berhasil mencegahnya.
Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah di khutbahnya bertepatan dengan pembersihan wilayah timur negara ini dari pendudukan teroris Takfiri seraya menjelaskan operasi gabungan muqawama dan militer anti teroris Takfiri di Lebanon timur mengatakan, Hari ini adalah hari bersejarah bagi Lebanon dan kawasan Timur Tengah. Sekjen Hizbullah menyebut kelompok teroris Daesh sebagai produk Amerika dan menjelaskan, kelompok teroris ini dibentuk untuk melayani rezim Zionis Israel.
Rezim Zionis selama beberapa tahun terakhir dengan dukungan Amerika Serikat berencana mengobarkan krisis di seluruh kawasan Timur Tengah dan melemahkan negara kawasan dengan memanfaatkan kelompok teroris juga ingin menutupi isu penjajahannya di Palestina. Namun peringatan berulang kali Sayid Hasan Nasrullah mengindikasikan kecerdasan tokoh-tokoh kawasan Timur Tengah terhadap berbagai konspirasi yang muncul.
Transformasi Lebanon menunjukkan persatuan lebih erat dan upaya koordinasi lebh besar antara pilar-pilar pertahanan Lebanon untuk melindungi rakyat negara ini dari ancaman yang ada. Terorisme Takfiri dan Zionisme, setali tiga uang dalam mengobarkan instabilitas di kawasan dan mendorong berbagai negara ke arah bahaya. Dalam koridor ini, kapasitas pertahanan Lebanon baik itu militer maupun muqawama dengan berbagai metode aktif melawan ancaman tersebut.
Terkait hal ini, Gordon Duff, jurnalis Amerika mengatakan, Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) pilar utama dalam mempertahankan Lebanon dari kelompok teroris. Lebih lanjut ia menambahkan, Hizbullah selama bertahun-tahun melindungi Lebanon dari kelompok teroris seperti al-Qaeda, Front al-Nusra dan Daesh serta peran aktif ini membuat hubungan pemerintah dan militer Lebanon dengan Hizbullah semakin kokoh.
Transformasi Lebanon menunjukkan bahwa koordinasi sempurna antara Hizbullah dan militer Lebanon membuat konspirasi teroris dan rezim Zionis terhadap negara ini mengalami kegagalan. (MF)