Yaman Kecam Kejahatan Mengerikan Saudi di Provinsi Hajjah
Kementerian Kesehatan Umum dan Kependudukan Yaman mengecam kejahatan pasukan agresor dan koalisi pimpinan Arab Saudi yang membunuh puluhan warga sipil di Provinsi Hajjah, barat laut Yaman.
Seperti dilansir Alalam, Abdel-Hakim al-Kohlani, juru bicara resmi Kementerian Kesehatan Umum dan Kependudukan Yaman mengecam serangan jet-jet tempur Arab Saudi ke distrik Hayran di Provinsi Hajjah, Selasa, 7 November 2017.
"Serangan ini merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum dan peraturan internasional serta pengabaian terhadap semua nilai-nilai kemanusiaan, agama dan moral," ujarnya.
Ia menambahkan, pembunuhan terhadap warga sipil Yaman melalui berbagai serangan ke rumah-rumah penduduk berlangsung selama beberapa jam, di mana para petugas bantuan dan sepeda motor mereka serta kendaraan ambulance milik Dinas Kesehatan dan Kependudukan Provinsi Hajjah juga menjadi terget serangan.
Menurut al-Kohlani, jumlah korban tewas dan terluka dalam serangan terbaru Arab Saudi itu melebihi angka 60 orang.
"Serangan pasukan agresor Arab Saudi dan berbagai kejahatan mengerikan mereka terhadap warga Provinsi Hajjah dilakukan dengan cara (kelompok teroris takfiri) Daesh (ISIS), dimana mereka tidak mengizinkan operasi bantuan dan penyelematan serta penghitungan jumlah para korban tewas dan terluka," jelasnya.
Jubir Kementerian Kesehatan Masyarakat dan Kependudukan Yaman menunut semua penuntut kebebasan dan orang-orang terhormat untuk tidak hanya bungkam atas kejahatan keji ini, dan menekan masyarakat internasional agar menghentikan pembunuhan dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Agresi militer Arab Saudi ke Yaman yang memperoleh dukungan dari Amerika Serikat dimulai sejak Maret 2015. Invasi militer ini hingga sekarang telah merenggut nyawa lebih dari 15.300 warga Yaman, terutama anak-anak dan perempuan.
Agresi militer Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman juga telah memporak-porandakan infrastruktur vital Yaman seperti rumah sakit, sekolah dan fasilitas publik lainnya. Sementara blokade darat, laut dan udara oleh pasukan agresor semakin menambah penderitaan rakyat di negara ini. (RA)