Kelompok Muqawama Gelar Pertemuan di Beirut Bahas Keputusan Trump
-
Hamas
Delegasi Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Hizbullah Lebanon di pertemuan mereka di Beirut mengkaji mekanisme untuk mencegah terealisasinya peta bias Amerika Serikat terhadap rezim penjajah al-Quds.
Pusat Informasi Palestina melaporkan, Hasan Hubullah, mantan anggota Biro Politik Hizbullah dan Ahmad Abdul Hadi, staf Biro Politik Hamas di Lebanon hadir di pertemuan delegasi kedua kelompok di Beirut pada Kamis (7/12).
Kedua pihak di pertemuan ini seraya mengecam keputusan terbaru Presiden AS, Donald Trump yang mengakui secara resmi al-Quds sebagai ibukota Israel, menekankan upaya memperkuat muqawama dan intifada.
Delegasi Hamas dan Hizbullah menyatakan al-Quds ibukota abadi Palestina dan mengatakan, keputusan Trump membuktikan kepada masyarakat dunia akan kebijakan ganda dan bias Amerika terhadap rezim Israel dan terorisme dan tujuannya adalah memecahbelah umat Islam dan Arab.
Hamas dan Hizbullah meminta Otorita Ramallah mengakhiri kesepakannya dengan Israel dan kerja sama keamanan dengan Zionis serta bertindak untuk merealisasikan persatuan nasional.
Delegasi Hamas dan Hizbullah di pertemuan mereka di Beirut menilai muqawama sebagai solusi tunggal membebaskan bumi, bangsa, tawanan dan kehormatan Palestina. (MF)