UNRWA Ungkap Kondisi Tragis di Jalur Gaza
(last modified Sun, 15 Jul 2018 13:00:27 GMT )
Jul 15, 2018 20:00 Asia/Jakarta
  • Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
    Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Juru bicara Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Adnan Abu Hasna mengatakan, Jalur Gaza telah berubah menjadi sebuah penjara besar, tidak ada hari esok di Gaza, tidak ada mimpi dan tidak ada stabilitas.

Seperti dilaporkan kantor berita IRIB, Abu Hasna dalam wawancara dengan surat kabar Yedioth Ahronoth, Sabtu (14/7/2018) menuturkan, warga Gaza sedang bergulat dengan ekonomi yang hancur akibat blokade rezim Zionis Israel.

“50 persen dari penduduk Gaza pengangguran dan sektor swasta tidak berfungsi. Kerusakan akibat perang 2014 masih belum diperbaiki," jelasnya.

Dia menuturkan bahwa UNRWA setiap tahun memperoleh bantuan 360 juta dolar, tetapi tahun ini pihaknya hanya menerima 60 juta dolar.

"Sebagian besar uang ini dihabiskan untuk makanan yang kami sediakan untuk satu juta orang dari warga Gaza setiap tiga bulan. Saya berbicara tentang makanan pokok; minyak zaitun, roti, hal-hal seperti itu,” ungkap Abu Hasna.

“Kami tidak punya uang untuk terus menyediakan makanan bagi orang-orang ini di sini, dan kami tidak tahu apa yang akan terjadi,” ujarnya.

“Saya pikir situasi UNRWA tidak sama dengan enam bulan yang lalu. Situasi telah memburuk. Kami adalah badan utama di Gaza yang memasok bantuan, makanan, obat-obatan dan pendidikan, praktis satu-satunya,” kata Abu Hasna. (RM)

Tags