Balasan Roket dan Operasi Muqawama atas Kejahatan Israel
(last modified Mon, 29 Oct 2018 07:46:35 GMT )
Okt 29, 2018 14:46 Asia/Jakarta
  • Balasan roket Muqawama ke daerah-daerah pemukiman zionis
    Balasan roket Muqawama ke daerah-daerah pemukiman zionis

Khalid al-Batsh, anggota senior gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan, apa yang dilakukan Muqawama untuk membalas serangan rezim Zionis Israel adalah komitmen akan janjinya dihadapan darah para syuhada dan mendukung pawai "Hak Kembali".

Sebagai balasan terhadap kejahatan militer Israel baru-baru ini, kelompok-kelompok perlawanan (Muqawama) Palestina menembakkan puluhan roket ke pusat-pusat Zionis. Tujuan rezim Zionis untuk memperburuk kekerasan rezim ini adalah memaksakan medan baru dan rencana militer yang oleh Muqawama menyatakan tidak akan pernah menerimanya. Warga Palestina meningkatkan kampanye mereka melawan pendudukan Zionis bulan ini dan melakukan 447 operasi perlawanan terhadap penjajah.

Langkah ini untuk menunjukkan kekuatan Muqawama Palestina kepada rezim penjajah Zionis. "Api dibalas api" merupakan perimbangan yang dibuktikan oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina dalam bentuk perlawanan bersenjata menghadapi Zionis Israel. Sejatinya, perlawanan tegas Muqawama mampu menggagalkan rezim Zionis untuk memajukan tujuan ekspansionis dan dominasi di Palestina dan mampu memaksa mereka mundur dari sebagian daerah Palestina, yakni Gaza.

Roket Muqawama Palestina

Transformasi Palestina telah menunjukkan bahwa setiap warga Palestina, dalam membalas kejahatan Zionis Israel, bersikeras melanjutkan strategi perlawanan dalam berbagai bentuk perlawanan baik sipil maupun bersenjata. Dalam kerangka seperti itu, strategi perlawanan sedang diupayakan dalam bentuk mengadakan pawai "Hak Kembali" dan memperkuat pencegahan di lapangan.

Pawai Hak Kembali dimulai sejak 30 Maret 2018 dan masih berlangsung hingga kini. Terlepas dari kenyataan bahwa pawai ini telah berujung lebih dari 200 warga Palestina gugur syahid dan sekitar 20.000 orang cedera, tapi perlawanan rakyat Palestina terus berlangsung. Karena warga Palestina sangat menyadari bahwa bila mereka takut dan mundur dihadapan Israel, artinya rencana "Kesepakatan Abad" telah dilaksanakan dan itu berarti mereka meninggalkan sejarah, geografi dan identitas mereka serta pengasingan mereka dari tanah Palestina.

Selain pawai Hak Kembali perlawanan juga dilakukan dalam bentuk penguatan pencegahan. Balasan roket-roket Jihad Palestina baru-baru ini juga ditujukan untuk memperkuat pencegahan perlawanan terhadap rezim Zionis.

Pola penguatan pencegahan dan serangan rudal yang digunakan oleh kelompok-kelompok perlawanan didasarkan pada pengalaman historis Hizbullah Lebanon dalam perang 33 hari tahun 2006,. Perang yang menunjukkan kekuatan pencegahan Hizbullah yang berujung kekalahan bersejarah bagi rezim Zionis Israel.

Transformasi yang terjadi menggambarkan ketidakmampuan Zionis Israel melawan perjuangan generasi muda Palestina dan inisiatif generasi ini dalam gerakan perlawanan melawan rezim Zionis sebagai pelengkap perjuangan Palestina melawan rezim Zionis telah menciptakan gelombang keprihatinan dan kebingungan di kalangan Zionis.

Generasi Muqawama Palestina

Dalam hal ini, televisi al-Mayadeen melaporkan bahwa kebingungan para pejabat Israel terhadap situasi di Jalur Gaza terus berlanjut. Koresponden televisi al-Mayadeen, Lana Shaheen mengatakan bahwa Israel menderita perpecahan dan menjadi bingung dengan situasi di Jalur Gaza. Benjamin Netanyahu takut menghadapi kekalahan baru dengan dimulainya perang baru menghadapi Palestina, sementara Avigdor Lieberman, Menteri Peperangan Israel justru mengancam akan melakukan operasi militer di Gaza.

Dalam kondisi seperti itu, ancaman Israel untuk menggelar perang menyeluruh di Jalur Gaza adalah gertakan yang dapat dinilai dalam konteks pemilu Israel. Kesiapan Muqawama Palestina menunjukkan bahwa segala bentuk kebodohan rezim Zionis akan mengarah pada respon keras Muqawama dan kekalahan lain lagi bagi rezim agresor ini.

Tags